
Demo antikorupsi pada sepanjang Jalan Epifanio de los Santos, atau EDSA, dalam Quezon City, Metro Manila, Hari Minggu (30/11/2025). (REUTERS/Eloisa Lopez)
Massa menuntut pertanggungjawaban melawan skandal infrastruktur bernilai miliaran dolar yang mana sudah menyebabkan berbagai pejabat, anggota parlemen, kemudian pemilik perusahaan proyek konstruksi dituduh melakukan korupsi. (REUTERS/Eloisa Lopez)
Kemarahan melawan apa yang disebut proyek pengendalian banjir fiktif telah dilakukan meningkat selama berbulan-bulan di negara kepulauan berpenduduk 116 jt jiwa tersebut. Di mana sebelumnya seluruh kota sempat sudah pernah tertimbun banjir yang digunakan dipicu topan dahsyat di beberapa bulan terakhir. (REUTERS/Eloisa Lopez)
Massa demonstran yang berkumpul di dalam Taman Luneta, Manila, tak terpencil dari istana presiden, mengakibatkan bervariasi spanduk yang digunakan menyerukan diakhirinya korupsi sistemik. Sejumlah massa juga memohon Presiden Ferdinand ‘Bongbong’ Marcos Jr turun dari jabatannya (REUTERS/Eloisa Lopez)
Dalam tindakan hukum ini, sebanyak delapan anggota Departemen Pekerjaan Umum dan juga Jalan Raya telah terjadi ditangkap terkait skandal tersebut. pemerintahan berjanji “orang-orang penting akan segera menyusul”. (REUTERS/Eloisa Lopez)
Lebih dari 17.000 polisi dikerahkan untuk mengendalikan massa. Sebelumnya, demonstrasi antikorupsi yang mana sebagian besar berlangsung damai pada bulan September sempat diwarnai bentrokan antara polisi serta pengunjuk rasa bertopeng, yang mana mengakibatkan lebih tinggi dari 200 penangkapan. (REUTERS/Eloisa Lopez)



