
Ligapedia.news Ibukota Indonesia (ANTARA) – Selama kuartal pertama tahun ini, Audi Q5 menyumbang sekitar sepertiga dari seluruh mobil baru yang mana dijual di area Amerika Serikat, namun popularitas SUV ini mampu segera terganjal tarif impor besar-besaran yang diberlakukan oleh Presiden Trump.
Dilansir dari Carscoops pada Senin, ketika sejumlah produsen otomotif masih mencoba memahami tarif mana yang tersebut berlaku bagi mereka, kebijakan Trump justru menciptakan ketidakpastian yang digunakan membingungkan dengan berbagai celah interpretasi.
Sumber yang digunakan mengetahui strategi Audi mengungkapkan bahwa jenama yang dimaksud kemungkinan akan menghadapi tiga tarif baru dengan total mencapai 52,5 persen.
Baca juga: Audi hentikan pengiriman mobil ke Amerika Serikat imbas tarif Trump
Baca juga: Audi batalkan rencana hanya saja memasarkan mobil listrik pasca 2032
Tarif-tarif yang dimaksud antara lain 25 persen untuk mobil impor lalu suku cadang yang tersebut bukan berasal dari AS, 25 persen tambahan untuk kendaraan impor dari Meksiko, dan juga 2,5 persen biaya tambahan lantaran tidak ada sepenuhnya mematuhi perjanjian perdagangan bebas USMCA.
Juru bicara Audi menyatakan bahwa perusahaan berencana untuk tetap memperlihatkan berjualan kuartal lima dalam Amerika Serikat dan juga berada dalam mencari cara untuk menghurangi dampak dari tarif tersebut.
Audi berharap Trump akan mengubah keputusannya, seperti yang dilakukannya baru-baru ini terhadap tarif timbal balik pada puluhan negara.
Namun, jikalau Audi benar-benar ingin terus mengirimkan Q5 secara lokal, hampir mustahil melakukannya tanpa meninggal nilai secara signifikan.
Diketahui, Audi Q5 yang digunakan dijual dalam Amerika Serikat pada waktu ini diproduksi pada pabrik San José Chiapa, Meksiko.
Saat ini, cuma generasi lama yang digunakan tersedia di tempat lingkungan ekonomi AS, meskipun versi terbaru juga diproduksi di dalam lokasi yang dimaksud sama.
Pabrik yang dimaksud melayani bursa global, yang berarti Q5 tidaklah dirancang untuk memenuhi standar kepatuhan USMCA. Dilaporkan semata-mata sekitar 2 persen dari komponen Q5 yang bersumber dari Amerika Serikat atau Kanada.
CEO VW Oliver Blume mengungkapkan bahwa pihaknya masih mengantisipasi kejelasan lebih tinggi lanjut dari pemerintah Amerika Serikat sebelum menciptakan kebijakan investasi, seperti kemungkinan memulai pembangunan pabrik kendaraan di dalam AS.
Model Audi yang dimaksud terkena tarif ketika ini ditahan pada pelabuhan AS, lalu dealer diperkirakan hanya sekali mempunyai pasokan kendaraan bebas tarif untuk sekitar dua bulan ke depan.
Pemilik jenama Audi, VW kabarnya juga berada dalam mempertimbangkan untuk memproduksi beberapa model Porsche serta Audi di area pabrik baru yang dimaksud sedang dibangun di tempat South Carolina, yang mana awalnya dirancang untuk produksi Scout Traveler kemudian Scout Terra.
Namun, belum ada tindakan yang digunakan dikonfirmasi, juga ini tidak solusi jangka pendek lantaran pabrik yang disebutkan diperkirakan baru siap beroperasi pada akhir tahun 2026.
Baca juga: Nio bantah akan beli pabrik Audi di area Belgia demi atasi tarif EV
Baca juga: Audi gagal temukan penanam modal untuk pabrik kendaraan listrik di tempat Brussels