
ligapedianews.com Surabaya – PSIM Yogyakarta mengawali kompetisi BRI Super League 2025/2026 dengan mengukir kemenangan perdana BRI Super League 2025/2026, usai menundukkan tuan rumah Persebaya Surabaya satu gol tanpa balas di dalam Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Hari Jumat malam.
Pelatih PSIM Yogyakarta Jacobus Johannes Martinus Paulus Van Gastel mengaku kemenangan yang disebutkan menjadi sinyal kebangkitan klub berjulukan Laskar Mataram pasca 18 tahun absen dari kompetisi kasta tertinggi.
"Ini standar keunggulan kemudian kami akan melanjutkan dalam pertandingan berikutnya,” kata Van Gastel pada waktu konferensi pers setelahnya pertandingan di area Stadion GBT Surabaya, Hari Jumat (8/8) malam.
Menurut Van Gastel, timnya tampil solid walau pertandingan berjalan ketat di area kedua sisi juga ia berterima kasih dikarenakan berkat gol di area akhir pertandingan menjadi penentu kemenangan serta membuatnya makin senang bisa saja menang di dalam laga pekan perdana.
Debut di area Indonesia juga menjadi pengalaman tersendiri bagi ahli dengan syarat Belanda itu kemudian menilai memberikan energi tambahan bagi tim.
"Atmosfernya mengingatkan saya pada pada waktu di area Belanda, para penggemar di area di tempat ini sangat antusias juga itu menciptakan saya bersemangat,” ujarnya.
Van Gastel juga menekankan pentingnya peningkatan standar permainan pasca pemasaran dari Kompetisi 2.
Menurutnya, intensitas di tempat Kejuaraan Utama lebih lanjut tinggi sehingga seluruh pemain harus menyesuaikan diri.
“Jika kami bermain dalam bawah standar, kami akan kalah dan juga itu sangat bukan nyaman,” tuturnya.
Van Gastel juga menegaskan bahwa kemenangan dalam Surabaya menjadi pernyataan bagi kelompok lain bahwa PSIM tidak sekadar pasukan promosi.
Ia bahkan berharap agar timnya bisa saja masuk lima besar di tempat kompetisi BRI Super League 2025/2026.
“Kami bukanlah pasukan yang mana hanya saja datang untuk bertahan, kami ingin bersaing di area papan atas. Saya berharap kami mampu masuk lima besar,” ujarnya.
Sementara itu, pemain PSIM Yusaku Yamadera mengakui laga pembuka musim tak mudah bagi timnya.
Bahkan, kata dia, persiapan pramusim yang digunakan singkat menjadi tantangan, namun kerja mirip kemudian komunikasi yang mana baik antar pemain menjadi kunci kemenangan.
“Kami bekerja keras kemudian saling berkomunikasi, itulah kuncinya,” katanya.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Teknologi AI dalam situs web ini tanpa izin tercatat dari Kantor Berita ANTARA.