lifestyle

Polisi Usut Dugaan Pemalsuan Piagam untuk Jalur Prestasi PPDB SMA dalam Semarang

Jakarta – Polrestabes Semarang, Jawa Tengah, meninggikan status penyelidikan persoalan hukum dugaan pemalsuan piagam prestasi yang mana digunakan untuk jalur prestasi ketika mendaftar pada penerimaan partisipan didik baru (PPDB) 2024 menjadi penyidikan. 

“Sudah naik ke penyidikan, sehingga kami dapat melakukan upaya paksa di menghimpun barang bukti,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Semarang Kompol Andika Dharma Sena di area Semarang, Jumat, 12 Juli 2024 seperti dilansir dari Antara.

Pengusutan persoalan hukum ini terkait dengan dugaan pemalsuan piagam kompetisi marching band dari Malaysia, International Virtual Band Championship 2022. Andika menyatakan sudah ada ada 12 orang saksi yang dimintai keterangan.

Para saksi yang sudah ada diperiksa tersebut, antara lain pihak sekolah, komite sekolah, dan juga orang tua siswa yang tersebut menggunakan piagam diduga palsu itu untuk mendaftar sekolah.

Pelatih marching band belum penuhi panggilan penyidik

Adapun berkaitan dengan ahli marching band SMPN 1 Semarang berinisial S, menurut dia, hingga pada waktu ini yang digunakan bersangkutan belum pernah memenuhi panggilan penyidik.

“S sudah ada tak ada di dalam Semarang. Kalau di pemanggilan sebagai saksi nanti S tidaklah datang, kami akan cari,” katanya.

Sementara terhadap pengguna piagam diduga palsu tersebut, kata dia, bisa saja dipidana jikalau telah mengetahui jikalau dokumen yang dimaksud palsu, namun tatap digunakan untuk mendaftar sekolah.

69 siswa SMP diduga menggunakan piagam palsu untuk jalur prestasi

Sebelumnya, 69 siswa SMPN 1 Semarang diduga menggunakan piagam prestasi diduga palsu untuk mendaftar ke sebagian SMA/SMK ketika PPDB 2024.

Pemprov Jawa Tengah telah terjadi menganulir pemanfaatan piagam yang digunakan diragukan keabsahannya itu sebagai aturan tambahan pada waktu mendaftar sekolah.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memutuskan untuk menganulir nilai piagam turnamen Negara Malaysia International Virtual Band Championships 2022 pada Pendaftaran Audien Didik Baru (PPDB) SMA/SMK negeri Jateng 2024 oleh sebab itu diragukan keabsahannya.

“Hasilnya disimpulkan bahwa piagam penghargaan dari kompetisi Tanah Melayu International Marching Band Virtual Championship 2022 diragukan keabsahannya,” kata Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana, di tempat Semarang, Rabu, 10 Juli 2024.

Karena itu, kata dia, piagam yang disebutkan bukan bisa saja sebagai penambah nilai komponen akhir PPDB jalur prestasi.

Menurut dia, langkah itu diambil setelahnya melalui penelusuran serta penelitian yang digunakan dijalankan Tim Aparat Pengawas Internal otoritas (APIP) Inspektorat Provinsi Jateng terhadap dokumen yang diperlukan.

Selain itu, pemerintah juga telah dilakukan memohon keterangan terhadap orang tua calon partisipan didik, unsur sekolah, komite sekolah, pembina juga pembimbing marching band, juga Pengurus Drumband Indonesia (PDBI) Jateng.

Kesimpulan itu, kata Nana, juga diputuskan setelahnya melakukan pembahasan sama-sama dengan pasukan PPDB, Ombudsman RI Perwakilan Jateng, Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jateng, Biro Hukum Setda Jateng, lalu beberapa kepala organisasi perangkat wilayah (OPD).

Piagam penghargaan dianggap tidak ada ada nilainya

Atas rekomendasi tersebut, kata dia, calon kontestan didik yang dinyatakan lolos seleksi jalur prestasi dengan menggunakan piagam penghargaan yang disebutkan masih dapat mengikuti PPDB jalur prestasi. Namun, kata dia, cuma dihitung berdasarkan nilai rapor dari semester 1 sampai dengan semester 5.

“Penghargaan itu dianggap tak ada nilainya, sebab keabsahannya diragukan,” kata mantan Kapolda Metro Jaya itu.

Disdikbud Jateng telah lama mengatur PPDB SMA/SMK 2024 serta pada waktu ini telah terjadi memasuki tahapan pendaftaran ulang yang digunakan dilaksanakan pada 3-12 Juli 2024 secara luring di dalam sekolah tujuan para calon siswa.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan serta Kebudayaan Jateng, Uswatun Hasanah menambahkan, calon kontestan didik yang dimaksud menggunakan piagam yang disebutkan ada 69 orang

Dari total itu, yang digunakan untuk mendaftar SMA negeri sebanyak 65 orang dan juga SMK negeri sebanyak empat siswa yang dimaksud tersebar di tempat SMAN 1 Semarang, SMAN 3 Semarang, SMAN 5 Semarang, SMAN 6 Semarang, SMAN 14 Semarang, SMKN 7, kemudian SMKN 6 Semarang.

Pria pada Semarang Tembak Kucing Hingga Mati, Jengkel Karena si Kucing Sering Buang Kotoran di dalam Area Rumah

Related Articles