olahraga

Persija vs Persib: Rivalitas abadi sepak bola tanah air

ligapedianews.com DKI Jakarta – Sepak bola Indonesia mempunyai beberapa rivalitas yang mana menarik perhatian para penggemarnya, namun di area antara semua pertandingan yang digunakan ada, laga antara Persija DKI Jakarta lalu Persib Bandung terus-menerus menjadi yang dimaksud paling dinantikan.

Pertandingan ini kerap disebut sebagai El Clasico Kejuaraan Indonesia dikarenakan tensi tinggi, sejarah panjang, juga fanatisme suporter yang tersebut menyertainya.

Rivalitas kedua klub tidaklah cuma terjadi di tempat pada lapangan, tetapi juga pada luar stadion. Hal yang dimaksud menjadikan laga ini sebagai salah satu duel paling panas di area kancah sepak bola nasional bahkan Asia.

Awal mula rivalitas

Sebelum Kejuaraan Indonesia berubah menjadi liga profesional, kompetisi sepak bola Indonesia masih berbasis Perserikatan. Pada era tersebut, persaingan antar klub belum seintens lalu seketat sekarang.

Persija Ibukota Indonesia pada waktu itu masih minim dukungan sehingga atmosfer pertandingan cenderung tambahan kondusif. Namun, setelahnya Persija mulai mendapatkan basis suporter yang dimaksud semakin besar, khususnya dari kelompok The Jakmania yang digunakan berdiri sejak tahun 1997, intensitas persaingan dengan Persib pun menjadi meningkat.

Persib sendiri sudah ada mempunyai suporter fanatik bernama Bobotoh yang setia memperkuat timnya sejak lama.

Seiring berkembangnya waktu, rivalitas ini bukan hanya sekali terjadi pada pada lapangan, tetapi juga melibatkan suporter dari kedua kubu. Pertemuan antara Persija serta Persib terus-menerus dinanti oleh pecinta sepak bola Indonesia lantaran kerap diwarnai oleh tensi tinggi, baik pada permainan maupun interaksi antar suporter.

Konflik dan juga kesenjangan sosial

Selain persaingan di dunia sepak bola, rivalitas Persija juga Persib juga miliki latar belakang sosial yang mana cukup unik. Ibukota sebagai ibu kota negara merupakan tempat bertemunya warga dari berbagai daerah, termasuk dari Jawa Barat.

Banyak pendukung Persib yang mana merantau ke Ibukota Indonesia untuk mencari nafkah, baik sebagai peniaga kecil maupun bekerja di area berbagai sektor.

Sentimen ini kerap dijadikan komponen olokan oleh suporter Persija terhadap para pendukung Persib. Namun, faktanya, sejumlah juga pendukung Persib atau publik Jawa Barat yang mana sudah pernah sukses menjadi pelaku bisnis dan juga bahkan berkarier sebagai artis terkenal pada ibukota.

Kepopuleran Persib sebagai klub yang digunakan merepresentasikan rakyat Sunda juga turut menjadikan eksistensi Bobotoh di area Ibukota semakin besar. Hal ini menguatkan kecintaan merek terhadap klub kemudian ikon kebanggaan Jawa Barat tersebut.

Sentimen ras juga stigma lokalitas

Sayangnya, rivalitas antara kedua klub tidak ada jarang diwarnai dengan sentimen rasial kemudian cap negatif terhadap kedua kubu rakyat ini, teristimewa pada media sosial.

Beberapa oknum suporter kedua regu kerap melontarkan hinaan bernuansa rasial terhadap pendukung satu sebanding lain, seperti hinaan terhadap suku Sunda dengan profesinya pada Jakarta, ataupun stigma negatif yang mana dilabelkan untuk sikap warga Jakarta.

Meskipun kerap terdapat hal seperti itu, kedua kelompok suporter pada waktu ini sedang gencar itu memulai pembangunan edukasi kemudian pendewasaan sikap dalam kelompoknya masing-masing, agar hal seperti itu mampu diminimalisir keberadaannya.

Tidak belaka itu, kaitan antara ras ataupun lokalitas serta sepak bola juga bisa jadi dilihat di duel ini. Sebagai contoh, Persib Bandung tiada belaka populer pada Jawa Barat, tetapi juga di tempat Banten juga sebagian Jawa Tengah bagian barat.

Bahkan bagi berbagai pendukungnya, jersey Persib bahkan lebih banyak berharga dibandingkan dengan jersey pasukan nasional, sebagai bentuk identitas kemudian kebanggaan terhadap klub mereka.

Hal yang disebutkan membuktikan Persib tidak hanya sekali menjadi representasi penduduk Bandung, namun juga bentuk kebanggaan penduduk Jawa Barat juga suku Sunda.

Di kubu Persija juga tidaklah sangat berbeda. Sang Macan Kemayoran merupakan ikon dan juga mentalitas khas Ibukota yang dimaksud dibanggakan oleh masyarakatnya baik di area di kota maupun luar kota. Klub ini merupakan salah satu daya tarik kota Jakarta, bahkan pada segi pariwisata, akibat popularitas kefanatikan suporternya.

Bahkan di tempat Ibukota Indonesia sendiri Persija sangat dikenal baik, sekalipun seseorang yang mana tiada mengikuti sepak bola pun akan tau jikalau Persija adalah klub sepak bola milik kota Jakarta.

Sejatinya, sepak bola adalah persatuan

Rivalitas antara Persija Ibukota Indonesia serta Persib Bandung merupakan salah satu aspek yang dimaksud menghasilkan sepak bola Indonesia semakin menarik. Meskipun pertandingan ini terus-menerus penuh dengan tensi tinggi, baik pada permainan maupun di area luar lapangan, diharapkan rivalitas ini tetap memperlihatkan dapat dijaga pada batasan sportivitas.

Bagaimana pun, sepak bola seharusnya menjadi kompetisi untuk menyatukan, bukanlah memecah belah apalagi memunculkan kekerasan yang merenggut korban.

Seperti apa yang dimaksud pernah diucapkan oleh Bambang Pamungkas, "Tidak ada satu kemenangan pun yang mana sebanding dengan nyawa"

Related Articles