
ligapedianews.com Ibukota Indonesia – Sebuah era emas dalam Santiago Bernabeu resmi mendekati akhir pasca gelandang veteran Luka Modric mengumumkan keputusannya untuk meninggalkan Real Madrid usai acara Piala Bumi Antarklub 2025. Kepastian ini diberitahukan melalui laman resmi klub pada Kamis (22/5) di malam hari WIB, sekaligus mengakhiri kebersamaan selama 13 musim yang mana penuh prestasi.
Real Madrid akan memberikan penghormatan terakhir terhadap Modric pada laga pamungkas La Kejuaraan musim ini melawan Real Sociedad di area Santiago Bernabeu, Hari Sabtu (24/5). Meski demikian, Modric masih akan mengenakan seragam Los Blancos untuk terakhir kalinya pada Piala Planet Antarklub yang digunakan dijadwalkan bergulir mulai 18 Juni mendatang.
Dalam surat perpisahannya, Modric menyampaikan rasa syukurnya melawan perjalanan panjang sama-sama klub yang disebutnya sebagai “tim terbaik dunia.” Ia mengenang pada waktu pertama kali tiba pada Madrid dari Tottenham Hotspur pada 2012, dan juga mengaku apa yang dimaksud ia raih bersatu klub jarak jauh melampaui mimpinya.
“Bermain untuk Real Madrid mengubah hidup saya, baik sebagai pribadi maupun pemain,” ujar Modric.
Dari Zadar ke Bernabeu: Perjalanan penuh liku
Luka Modric lahir pada 9 September 1985 di area Zadar, Kroasia, yang dimaksud kala itu masih bagian dari Yugoslavia. Masa kecilnya diwarnai konflik bersenjata yang tersebut memaksa keluarganya hidup di pengungsian. Tragedi kehilangan sang kakek akibat perang, juga perjuangan ayahnya sebagai teknisi militer, menjadi bagian dari kisah hidup Modric yang digunakan membentuk karakter tangguhnya.
Perjalanan sepak bolanya dimulai dari Dinamo Zagreb, yang dimaksud kemudian meminjamkannya ke Zrinjski Mostar di area Bosnia pada waktu usianya masih 18 tahun. Kompetisi Bosnia dikenal keras, tetapi Modric menunjukkan mental baja. Kepiawaiannya menciptakan Tottenham Hotspur tertarik membawanya ke Premier League pada 2008.
Meski sempat diragukan akibat postur tubuhnya yang digunakan kecil, Modric menjawab dengan performa gemilang. Ia menjadi jantung permainan Spurs sebelum akhirnya diboyong Real Madrid pada 2012 dengan nilai pemindahan sekitar 30 jt euro.
Pilar kesuksesan Real Madrid
Kedatangan Modric ke Madrid menandai dimulainya era kejayaan baru. Bersama Toni Kroos serta Casemiro, ia membentuk trio lini sedang yang digunakan legendaris. Dalam 13 musim berseragam putih, Modric mencatatkan 590 penampilan kemudian mencetak 43 gol di area semua kompetisi.
Ia turut mempersembahkan 29 trofi untuk Los Blancos, di antaranya enam peringkat Turnamen Champions, empat La Liga, lima Piala Global Antarklub, juga dua Copa del Rey. Modric juga mencatatkan diri sebagai salah satu dari cuma lima pemain di sejarah sepak bola yang mana meraih enam penghargaan Turnamen Champions.
Secara individu, ia pernah meraih Ballon d'Or pada 2018, FIFA The Best Men’s Player, UEFA Men’s Player of the Year, lalu dua kali dinobatkan sebagai Gelandang Terbaik Kejuaraan Champions. Ia juga masuk pada FIFA FIFPro World XI sebanyak enam kali.
Pahlawan nasional Kroasia
Selain sukses di dalam level klub, Modric juga menjadi ikon bagi kelompok nasional Kroasia. Ia telah lama mencatatkan 186 penampilan bersatu kelompok nasional, menjadikannya pemain dengan caps terbanyak sepanjang sejarah Kroasia. Ia mengakibatkan negaranya mencapai final Piala Bumi 2018 juga meraih penghargaan Golden Ball di tempat pertandingan tersebut. Pada Piala Global 2022, ia kembali menunjukkan kelasnya dengan menghadirkan Kroasia finis di area kedudukan ketiga kemudian meraih Bronze Ball.
Penutup era
Pada musim panas 2025, Modric akan melakukan penutupan lembaran indah karirnya dalam Madrid. Ia datang ke ibu kota Spanyol sebagai gelandang penuh harapan, dan juga pergi sebagai legenda yang meninggalkan warisan prestasi lalu teladan.
Dalam suasana haru, Real Madrid bersiap menyambut era baru di tempat bawah kepemimpinan instruktur Xabi Alonso. Namun, kenangan tentang Modric akan tetap saja hidup pada setiap sudut Bernabeu—bukan hanya saja sebab peringkat yang mana ia menangkan, tetapi dikarenakan kisah hidupnya yang mana menjadi inspirasi berbagai orang.
Dari reruntuhan pertempuran hingga kejayaan di dalam panggung sepak bola dunia, Luka Modric sudah membuktikan bahwa harapan tidaklah pernah padam bagi merekan yang tersebut terus berjuang.