berita viral

Negara Arab, Islam desak tindakan tegas berhadapan dengan serangan negeri Israel di area Doha

https://ligapedianews.com/ Istanbul – Para pejabat negara Arab juga Islam, Akhir Pekan (14/9) mendesak adanya langkah tegas terhadap tanah Israel menyusul serangan udara kelompok Zionis itu terhadap Doha, yang mana disebut para pejabat negara Arab lalu Islam sebagai tindakan “pengecut, berkhianat, kemudian kriminal.”

Dalam rapat tingkat menteri dalam Doha, Qatar, Sekretaris Jenderal Kejuaraan Arab Ahmed Aboul Gheit mengumumkan serangan itu memadukan “kepengecutan, pengkhianatan, kemudian kebodohan.”

Ia menambahkan, negeri Israel semakin berani dikarenakan adanya “pembiaran kemudian diamnya komunitas internasional yang dimaksud memalukan.”

Aboul Gheit menyerukan negara-negara Arab kemudian Islam untuk bersatu menghentikan apa yang dimaksud ia sebut sebagai “mesin peperangan kriminal Israel” kemudian mengakhiri “perang tercela” yang terus berlangsung.

Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Hissein Brahim Taha menyatakan “solidaritas penuh” terhadap Qatar menghadapi apa yang mana ia sebut sebagai “pelanggaran kriminal Israel,” kemudian menekankan bahwa komunitas internasional harus mengambil tindakan tegas terhadap Tel Aviv.

Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani juga mengecam serangan itu sebagai bentuk “terorisme negara” serta serangan terhadap “prinsip dasar mediasi.”

Ia menyampaikan serangan yang dimaksud sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional kemudian norma diplomatik, dan juga menegaskan Doha akan masih melanjutkan upaya mediasi sama-sama Mesir serta Amerika Serikat.

Menteri luar negeri Arab dan juga Islam memulai konferensi tertutup dalam Doha, Hari Minggu sebagai persiapan untuk KTT darurat pada Awal Minggu (15/9), yang dimaksud akan mempertemukan para kepala negara.

Pertemuan itu juga diperkirakan mengeksplorasi usulan lama pembentukan pasukan militer gabungan Arab, sebuah inisiatif yang digunakan pertama kali diajukan Mesir hampir satu dekade lalu.

Pertemuan yang dimaksud diselenggarakan pasca serangan udara Israel, Selasa (9/9) lalu, menghantam kompleks perumahan di dalam Doha yang tersebut menewaskan lima anggota organisasi Hamas pada waktu mereka mendiskusikan usulan Amerika Serikat untuk mengakhiri pertempuran di tempat Gaza, dalam mana hampir 65.000 warga Palestina telah lama terbunuh sejak Oktober 2023.

Sumber: Anadolu

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Teknologi AI di dalam situs web ini tanpa izin ditulis dari Kantor Berita ANTARA.

Related Articles