berita terbaru

Memasang mata melawan kecerdikan Alex Marquez

Ligapedia.news Ibukota – ​​​​​​Sirkuit Jerez-Angel Nieto selalu menyajikan drama-drama spesial yang mana tak terduga.

Di balapan utama GP Spanyol, Mingguan di malam hari WIB, drama segera terjadi ketika duo peserta balap Ducati Lenovo Marc Marquez berhadapan dengan Francesco "Pecco" Bagnaia.

Marc Marquez yang dimaksud mengawali start dari pole position​​​​​​​ terud menjaga tempat terdepan, sedangkan Pecco paham bahwa Marc tak terlalu menjalani start dengan baik kemudian mencoba melakukan manuver dan juga terlibat kontak.

Kondisi duel Ducati yang dimaksud dengan segera dimanfaatkan oleh peserta balap Yamaha Fabio Quartararo untuk bisa jadi mengamankan gap pada kedudukan terdepan.

Marc justru mengalami crash ketika terus berupaya menyalip Pecco. Jatuhnya Marc, tak menyembunyikan putaran drama selanjutnya bagi Pecco di dalam Sirkuit Jerez, sebab si bungsu dari keluarga Marquez (pembalap Gresini Racing Alex Marquez) terus memburunya dari belakang.

Alex bukanlah tipikal atlet sepeda yang buas seperti Marc dengan melakukan manuver-manuver untuk merebut posisi. Tapi Alex lebih besar cerdik dan juga jeli, atlet sepeda dengan syarat Spanyol itu akan melakukan manuver jikalau memang sebenarnya sudah ada dirasa tepat.

Pertahanan Pecco pun goyah ketika Alex melakukan manuver di area lap keempat. Fromasi terdepan membentuk barisan Quartararo, Alex dan juga Pecco.

Di lap 11, Alex kembali menunjukkan kecerdikannya dengan memanuver Quartararo pada tikungan pertama.

Jawara MotoGP 2021 itu pun kemudian tak mampu untuk mampu memperkecil gap waktu dari Alex yang dimaksud seakan naik dengan cepat terdepan.

Quartararo justru lebih banyak sibuk mengatasi manuver-manuver yang tersebut coba dijalankan oleh Pecco untuk merebut tempat kedua.

Alex kemudian menjaga posisinya lalu finis paling depan dengan mencatatkan waktu 40 menit 56,374 detik.

Di podium kedua ditempati oleh Quartararo. Sedangkan di tempat podium ketiga terdapat Bagnaia.

Memasang mata

Musim ini rasanya akan menjadi drama pertikaian antara Marquez bersaudara yang mana diprediksi akan saling sikut berebut gelar kejuaraan juara dunia MotoGP.

Dua hari sebelumnya, Alex menunjukkan tekad yang disebutkan di dalam Sirkuit Jerez. Alex mampu memecahkan rekor catatan tercepat pada pertemuan kualifikasi GP Spanyol dengan mencatatkan waktu 1 menit 35,991 detik.

Namun sang kakak tak ingin kalah dari sang adik. Beberapa jam kemudian, Marc tampil yang terdepan pada kompetisi sprint race GP Spanyol.

Kemenangan Marc kali ini sekaligus menjadikannya menyamai rekor dari atlet sepeda Aprilia Racing Jorge Martin yang digunakan mencatatkan lima kemenangan berturut-turut di kompetisi sprint race.

Di balapan utama, Alex lagi-lagi menunjukkan bahwa kecerdikannya mampu membawanya untuk membuka persaingan tangga juara menghadapi Marc.

Alex meraih kemenangan GP perdananya musim ini sekaligus menjadi kemenangan pertamanya semenjak pemasaran ke kelas GP pada musim 2020 lalu.

Setelah penantian selama lima musim berturut-turut, Alex mengungkapkan bahwa kemenangan perdana ini begitu istimewa bahkan menyamai peringkat juara dunia Moto2 serta Moto3 yang sempat diraihnya.

Terlebih kemenangan ini terasa manis ketika dimenangkan dalam rute favoritnya yakni Sirkuit Jerez mengalahkan empu dari jalur ini sendiri yakni Quartararo lalu Bagnaia.

"Jika anda bertanya untuk saya di tempat mana saya ingin mengungguli balapan MotoGP pertama saya, saya pasti akan menjawab Jerez," kata Alex Marquez.

"Saya juga memenangi balapan Moto2 pertama saya di dalam sini, juga itu sudah ada istimewa. Tapi, mengungguli MotoGP (di sini) seperti berada pada level yang dimaksud berbeda. Maksud saya, saya ada dalam sana di tempat Tikungan 9 serta Tikungan 10 (bagian stadion) pasca bendera dikibarkan… Anda tahu, itu luar biasa," kata peserta balap jika Spanyol itu.

Kemenangan ini juga terasa sangat spesial bagi Alex lantaran is baru sekadar merayakan ulang tahun pada 23 April lalu.

Kado ulang tahun yang digunakan indah itu ditutup oleh Alex lewat selebrasi kemenangan dengan mengibarkan bendera ala matador pada rute Jerez.

Persaingan juara

Tambahan 25 poin melawan kemenangan di dalam GP Spanyol menempatkan Alex berada di area puncak klasemen menggeser kedudukan sang kakak, Marc.

Marc yang dimaksud belaka mampu finis di area urutan ke-12 gagal untuk mempertahankan kembali kedudukan teratas di perebutan penghargaan juara.

Alex pada saat ini menjadi pemimpin klasemen dengan meraih total 140 poin dari total lima grand prix, atau cuma unggul satu poin dari Marc yang tersebut menempati urutan kedua.

Posisi Marquez bersaudara juga terus dibayangi oleh Pecco yang digunakan menempati tempat ketiga dengan mengoleksi 120 poin.

Perayaan berhadapan dengan kemenangan ini tak menyebabkan Alex jumawa bahwa ia bisa saja bersaing menghadapi kakaknya maupun Pecco pada perebutan penghargaan juara musim ini.

Dalam laporan Motorsport, Senin, peserta balap berusia 29 tahun itu menyatakan bukan ketika ditanya apakah menjadi salah satu kandidat favorit untuk meraih peringkat juara musim ini.

Faktor yang dimaksud tentunya didasarkan pada Alex yang saat ini dipercaya untuk mengendarai motor independen Ducati Desmosideci GP24.

Kelebihan Alex ketika ini yakni telah lama beradaptasi cukup lama lalu telah lama mengenal karakter dari Desmosideci GP24 yang dimaksud sudah ia gunakan sejak musim lalu.

Faktor penghambatnya pada menempuh gelar kejuaraan juara yakni pengembangan Desmosideci GP24 itu sendiri yang digunakan tentunya tak akan mendapatkan berbagai kejutan apabila dibandingkan dengan Desmosideci GP25.

Desmosideci GP25 pada waktu ini menjadi motor yang digunakan digunakan oleh Marc Marquez, Francesco Bagnaia, serta peserta balap Pertamina Enduro VR46 Racing Team Fabio Di Giannantonio.

Alex mengakui ke depannya tidaklah akan ada berbagai pembaruan yang tersebut bisa jadi dicoba oleh timnya terhadap Desmosideci GP24.

Sementara kelompok pabrikan Marc diperkirakan akan melakukan pengembangan penting untuk pertama kalinya terhadap Desmosideci GP25.

Pembalap nomor 73 yang disebutkan tentunya harus cermat mengingat persaingan musim ini masih panjang lalu potensinya untuk dapat terus melanjutkan drama perebutan peringkat juara menghadapi Marc masih berlangsung.

Terlebih Marc pada GP Amerika serta GP Spanyol tampak belum terlalu dapat memahami karakter Desmosideci GP25.

Bisa hanya Alex menjadi antitesis dari sang kakak, Marc yang tersebut musim ini digadang-gadang akan segera meraih penghargaan juara dunia.

Related Articles