
ligapedianews.com DKI Jakarta – Kepolisian telah lama memeriksa tujuh saksi di perkara penganiayaan yang digunakan dialami individu pegawai Pusat Informasi Statistik Kriminal juga Teknologi Pengetahuan (Pusdakrimti) Kejaksaan RI berinisial DSK pada Hari Jumat (23/5).
"Saksi yang digunakan menyaksikan dengan segera sementara belum ada tapi yang telah terjadi diambil keterangan itu ada sekitar 6 atau 7 orang," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Depok, AKBP Bambang Prakoso di keterangannya di area Jakarta, Selasa.
Bambang menjelaskan, pihaknya juga telah dilakukan memeriksa sebagian kamera pengawas (CCTV) di tempat sekitar lokasi namun nihil.
"Tidak ada (CCTV), telah disisir pada lokasi kejadian dari tempat cuci mobil sebanding minimarket juga enggak mengarah ke sana (lokasi pembacokan). Arah kameranya enggak ke lokasi," katanya.
Saat dikonfirmasi mengenai apakah korban mempunyai permasalahan dengan seseorang, Bambang menjelaskan tak ada. "Tidak ada, benda milik korban juga tidak ada ada yang dimaksud hilang," katanya.
Bambang juga menyebutkan masih melakukan penyelidikan terkait persoalan hukum ini serta masih mengakumulasi barang bukti untuk mengidentifikasi pelaku.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung) Harli Siregar membenarkan adanya pegawai Kejaksaan dibacok di dalam Pusat Kota Depok, Jawa Barat.
"Staf di dalam Pusat Angka Statistik Kriminal serta Teknologi Data (Pusdakrimti) berinisial DSK," kata Harli Siregar dalam Jakarta, Selasa.
Kapuspenkum mengungkapkan kronologi kejadian pembacokan ini berawal ketika pada hari hari terakhir pekan (23/5) sekitar pukul 21.00 WIB, DSK sempat meneduh di dalam sebuah warung kopi akibat hujan lebat.
Usai hujan reda, DSK melanjutkan kembali perjalanan. Akan tetapi, pada hari Hari Sabtu (24/5) sekitar pukul 02.30 WIB, DSK mendapatkan serangan dari motor arah berlawanan.
Serangan itu terjadi di tempat Jalan Pengasinan, Sawangan, Depok, serta kurang tambahan berjarak satu kilometer dari rumah DSK.
"Tiba-tiba dari arah depan terdapat dua orang yang dimaksud berboncengan secara langsung mendekati DSK sambil berteriak 'sikat' sambil mengayunkan senjata tajam ke arah pergelangan tangan DSK," kata Kapuspenkum.