
Ligapedianews.com Ibukota – Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati pada reshuffle kabinet yang tersebut dilakukan di tempat Istana Negara, Jakarta, Mulai Pekan (8/9). Pergantian ini ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 86/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian serta Pengangkatan Menteri kemudian Wakil Menteri Negara Kabinet Merah Putih Periode 2024–2029.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan bahwa peralihan jabatan yang disebutkan bukan disebabkan oleh pengunduran diri maupun pencopotan. Menurut dia, kebijakan yang dimaksud merupakan hak prerogatif Presiden sebagai kepala negara serta pemerintahan.
“Ya tidak mundur, bukanlah dicopot. Bapak Presiden selaku kepala negara kemudian pemerintahan tentunya kita semua paham bahwa beliau miliki hak prerogatif, maka kemudian berhadapan dengan evaluasi beliau memutuskan untuk melakukan pembaharuan formasi,” kata Prasetyo seusai pelantikan.
Prasetyo mengumumkan berbagai pertimbangan menjadi dasar tindakan Presiden. Namun, ia tiada merinci alasan detail yang digunakan mendasari pergantian Sri Mulyani. “Pertimbangannya banyak,” ucapannya singkat.
Meski demikian, banyak pengamat menilai pergantian Sri Mulyani tak lepas dari dinamika kebijakan pemerintah kemudian sosial yang mana terjadi belakangan ini. Pengamat sektor ekonomi Ibrahim Assuaibi menilai bahwa reshuffle yang dimaksud berkaitan dengan eskalasi demonstrasi besar-besaran pada akhir Agustus 2025 yang dimaksud berujung kerusuhan, hingga penjarahan terhadap rumah pribadi beberapa orang pejabat negara, termasuk kediaman Sri Mulyani di tempat Bintaro, Tangerang Selatan.
“Ini cukup luar biasa, ada satu menteri yang sebelumnya merupakan menteri andalan, baik di pemerintahan SBY satu kali, kemudian pemerintahan Jokowi dua kali, kemudian delapan bulan mengikuti Presiden Prabowo. Tetapi reshuffle ini bisa saja belaka akibat dari demonstrasi yang tersebut berujung kerusuhan, makar, hingga terorisme, termasuk penjarahan terhadap pejabat-pejabat negara,” kata Ibrahim.
Ia menambahkan, kondisi itu memproduksi Sri Mulyani masuk di radar pergantian kabinet. Terlebih sebagian partai kebijakan pemerintah juga menonaktifkan anggota DPR yang mana turut menjadi sasaran penjarahan di gelombang kerusuhan tersebut.
“Kemungkinan besar awal mula sebab pejabat DPR sudah ada dikeluarkan, kemudian ada pejabat sekelas menteri terkena penjarahan juga, kemudian mungkin saja masuk pada radar reshuffle. Apalagi pasca peserta didik juga buruh menemui Presiden Prabowo dalam Istana dengan menghadirkan tuntutan 17+8,” ujarnya.
Dengan demikian, meskipun alasan resmi pergantian Sri Mulyani tak dijelaskan secara rinci, dinamika politik, tekanan sosial, hingga keinginan penyesuaian kebijakan perekonomian menjadi faktor yang dimaksud dinilai turut memengaruhi kebijakan Presiden di menunjuk Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan yang mana baru, demikian merangkum berita-berita Antara.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Artificial Intelligence di area situs web ini tanpa izin ditulis dari Kantor Berita ANTARA.