
ligapedianews.com Semua sudah ada tahu naturalisasi itu cuma pendek aja, itu solusi jangka pendek, itu saja
Jakarta – Eks asisten ahli timnas Indonesia Wolfgang Pikal mengingatkan PSSI untuk tak banyak menaturalisasi pemain, sehingga lupa akan talenta berbakat dari pemain lokal tanah air.
Ketika ditemui wartawan di dalam Jakarta, pria yang pada saat ini menjadi Direktur Akademi Papua Football Academy (PFA) itu tidak tidaklah setuju. Namun, ia mengingatkan PSSI agar tak bergantung pada cara tersebut, yang digunakan menurutnya adalah cara instan.
"Semua sudah ada tahu naturalisasi itu cuma pendek aja, itu solusi jangka pendek, itu saja. Jangan cuma lihat ke sana aja, kembangkan orang Indonesia asli dari sini, sejumlah kemungkinan di tempat Indonesia. Hal ini PR untuk PSSI," kata Pikal.
Pikal kemudian menyoroti rencana PT Turnamen Indonesia Baru (LIB) yang beberapa waktu lalu mengungkapkan ada proposal terkait penambahan pemain asing pada Kejuaraan 1 Indonesia yang semula delapan pemain, menjadi 11 pemain.
Namun, pasca mendapatkan penolakan keras dari rakyat tanah air, rencana ini dibatalkan. Hal ini dikonfirmasi secara langsung oleh Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus pasca dirinya hadir di acara awarding pada laga Persib Bandung melawan Persis Solo dalam Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Hari Sabtu lalu.
Dia mengungkapkan bahwa regulasi pemain asing musim depan seperti halnya pada musim ini, yakni setiap klub boleh mendaftarkan delapan pemain asing, dengan enam dalam antaranya bermain di dalam lapangan di satu pertandingan.
"Sekarang 11 pemain asing di dalam Kompetisi 1, itu untuk saya sedikit aneh. Mungkin bagus untuk penonton, tapi untuk pemain asli Indonesia tidaklah baik, terlalu berbagai orang asing," tambah dia.
Lebih lanjut, Pikal, yang dimaksud sekarang ini berusia 57 tahun turut mendoakan timnas Indonesia untuk lolos ke Piala Planet 2026. Tim Garuda sendiri pada waktu ini akan menghadapi dua laga pamungkas pada Juni pada waktu menghadapi China (5 Juni) lalu Jepun (10 Juni).
"Saya pikir sekarang kita punya atlet naturalisasi itu (di timnas). Kita masih ada kesempatan ke Piala Dunia, mungkin saja nomor dua dalam grup itu susah, tapi nomor tiga (masih bisa) dikarenakan nanti lanjut kualifikasi (ke putaran keempat) dengan negara lain," tutur dia.
Pikal pernah menjabat sebagai asisten instruktur timnas Indonesia pada dua era kepelatihan Alfred Riedl pada Mei 2010 sampai Juli 2011 juga Desember 2013 sampai Juni 2015. Pada periode keduanya, setelahnya menjadi asisten pembimbing untuk Riedl, ia juga sempat menjadi asisten untuk Benny Dollo.
Selain menjadi asisten instruktur timnas, pria kelahiran Austria itu juga pernah menjadi manajer Arema kemudian ahli sementara Persebaya Surabaya.