
Ligapedianews.com Ibukota Indonesia – Bank Indonesia (BI) mencatatkan nilai proses mata uang lokal (LCT) Indonesia-Tiongkok sudah mencapai ekivalen 6,23 miliar dolar Amerika Serikat pada Januari-Juli 2025, meningkat dari ekivalen 2,17 miliar dolar Amerika Serikat pada periode yang dimaksud identik tahun sebelumnya.
Capaian kerja identik LCT Indonesia-Tiongkok menjadi tonggak penting pada memperingati 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara. Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan keyakinan bahwa partisipasi pelaku usaha dan juga memperdalam kerja identik kegiatan ekonomi Indonesia-Tiongkok akan terus meluas.
"Langkah ini mencerminkan komitmen sama-sama meningkatkan kekuatan kolaborasi bilateral kemudian merancang ekosistem keuangan yang tersebut tambahan terhubung, aman, kemudian inklusif,” kata Perry sebagaimana diambil pada keterangan yang tersebut diterima dalam Jakarta, Kamis.
Ke depan, imbuh Perry, BI akan terus bekerja mirip dengan Bank Sentral China atau People's Bank of China (PBoC) kemudian pemangku kepentingan untuk menggerakkan pembaharuan juga memperluas integrasi keuangan.
Indonesia kemudian Tiongkok terus menguatkan komitmen pengaplikasian mata uang lokal (local currency transaction/LCT) pada perdagangan serta pembangunan ekonomi bilateral.
Skema ini, catat BI, memberi kegunaan nyata bagi pelaku usaha dan juga publik dengan proses yang mana lebih tinggi efisien, biaya konversi lebih lanjut rendah, dan juga dukungan pada stabilitas keuangan.
Gubernur PBoC Pan Gongsheng menyampaikan bahwa sebagai dua negara mengalami perkembangan besar dalam Asia, Tiongkok serta Indonesia mempunyai tanggung jawab bersatu di menghadapi dinamika global ketika ini.
Hubungan dagang serta pembangunan ekonomi Tiongkok juga Indonesia telah lama dibangun dari fondasi kerja sebanding keuangan yang mana solid. Sehingga penguatan kerja mirip ini menjadi sangat penting.
Secara keseluruhan, BI menambahkan bahwa komitmen penguatan LCT dengan Tiongkok juga sejalan dengan capaian LCT Indonesia dengan negara mitra lainnya.
Pada periode Januari-Juli 2025, realisasi proses LCT Indonesia dengan negara lain juga terus menunjukkan perkembangan, yaitu Tanah Melayu (ekivalen 2,03 miliar dolar AS), Thailand (ekivalen 644 jt dolar AS), Negeri Matahari Terbit (ekivalen 5,08 miliar dolar AS), Korea Selatan (ekivalen 85 jt dolar AS), kemudian Uni Emirat Arab (ekivalen 72 jt dolar AS).
Pada kesempatan yang dimaksud sama, BI juga PBoC juga melakukan uji coba terbatas (sandbox) konektivitas pembayaran QRIS antarnegara Indonesia-Tiongkok.
Inisiatif ini merupakan perbuatan lanjut komitmen kedua bank sentral untuk menguatkan konektivitas pembayaran lintas batas.
Uji coba yang disebutkan tiada semata-mata menandai kemajuan teknologi, tetapi juga mengupayakan inklusi, keterjangkauan, juga akses yang digunakan lebih tinggi luas terhadap layanan keuangan.
Kegiatan ini melibatkan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dengan mitra lapangan usaha pembayaran dari Tiongkok yaitu UnionPay International.
Adapun pelaksanaan inisiatif LCT lalu QRIS antarnegara Indonesia-Tiongkok mencerminkan sinergi erat antara BI, PBoC, asosiasi sistem pembayaran, dan juga lembaga keuangan kedua negara.
Inisiatif ini tak hanya sekali menguatkan hubungan kegiatan ekonomi bilateral, tetapi juga mengupayakan terbentuknya habitat keuangan digital yang dimaksud tangguh, inklusif, dan juga berdaya saing di area kawasan.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Kecerdasan Buatan dalam situs web ini tanpa izin tercatat dari Kantor Berita ANTARA.