Ligapedianews.com Pemecatan Shin Tae-yong dari kursi pembimbing Timnas Indonesia menuai berbagai reaksi, termasuk dari sang anak, Shin Jae-won. Melalui unggahannya di area media sosial, Jae-won menyindir kebijakan PSSI juga mempertanyakan masa depan Timnas Indonesia tanpa peluncuran ahli dengan syarat Korea Selatan tersebut.
“Mari kita lihat bagaimana kalian melangkah lebih tinggi sangat jauh tanpa dia. Dia telah terjadi memberikan segalanya untuk menempatkan Indonesia di dalam tahap ini,” tulis Jae-won di kolom komentar akun Instagram resmi @timnasindonesia, Hari Senin (6/1/2025).
Komentar ini muncul pasca PSSI secara resmi mengumumkan pemutusan hubungan kerja dengan Shin Tae-yong di konferensi pers yang mana dijalankan pada Jakarta. Keputusan yang dimaksud disampaikan segera oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang tersebut mengungkapkan bahwa langkah ini diambil demi kebaikan Timnas Indonesia.
Kontribusi Besar Shin Tae-yong
Selama lima tahun menukangi Timnas Indonesia, Shin Tae-yong dianggap berhasil mengangkat performa sepak bola Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, Timnas Indonesia mencapai peringkat ketiga di kualifikasi Piala Planet 2026, pencapaian terbaik pada sejarah sepak bola nasional.
Jae-won pun mempertanyakan langkah ini dengan mengungkit prestasi sang ayah. “Memangnya buruk ya menjadi peringkat 3 pada kualifikasi Piala Planet setelahnya berada dalam peringkat 50 FIFA selama lima tahun?” tulisnya di unggahan Instagram Story.
Tidak cuma itu, Jae-won mengisyaratkan bahwa perlakuan PSSI terhadap ayahnya selama ini menyimpan sejumlah cerita yang tersebut belum diungkap. “Banyak yang mana ingin aku katakan tentang bagaimana PSSI memperlakukan ayahku selama lima tahun, tapi aku tetap saja diam,” imbuhnya.
Komentar Shin Jae-won menjadi tantangan besar bagi Timnas Indonesia. Pertanyaan yang muncul saat ini adalah sejauh mana Timnas Indonesia dapat melangkah tanpa bimbingan Shin Tae-yong, yang tersebut telah dilakukan memberikan fondasi kuat selama lima tahun terakhir.
Sementara itu, PSSI sudah pernah memverifikasi bahwa pengganti Shin Tae-yong akan diinformasikan pada 12 Januari 2025. Erick mengatakan bahwa ahli baru yang disebutkan diharapkan mampu mengakibatkan Timnas Indonesia ke level yang dimaksud lebih banyak tinggi kemudian memenuhi target utama, yaitu lolos ke Piala Dunia.
Namun, dengan meningkatnya ekspektasi publik, pembimbing baru tentu akan menghadapi tekanan besar untuk membuktikan bahwa kebijakan mengganti Shin Tae-yong adalah langkah yang tersebut tepat. Apakah Timnas Indonesia mampu melanjutkan peluang ini tanpa sosok yang selama ini menjadi motor penggeraknya? Hanya waktu yang dimaksud bisa saja menjawab.