lifestyle

Memamerkan aurat ketika olahraga di area bulan Ramadhan, bikin batal puasa?

Ligapedianews.com DKI Jakarta – Melindungi aurat pada waktu berolahraga dalam bulan Ramadhan merupakan hal penting yang digunakan perlu diadakan oleh umat Muslim. Selain menjaga kemampuan fisik melalui kegiatan fisik, menerapkan syariat agama terkait aurat menjadi ketaatan yang mana seharusnya tidak ada diabaikan, teristimewa di area bulan suci Ramadhan.

Dalam ajaran Islam, melakukan penutupan aurat adalah kewajiban bagi setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Aurat merujuk pada bagian tubuh yang harus ditutupi untuk menjaga kehormatan dan juga kemaluannya.

Bagi laki-laki, aurat mencakup area antara pusar lalu lutut, sedangkan bagi perempuan, seluruh tubuh kecuali wajah juga telapak tangan dianggap sebagai aurat.

Menutup aurat bukanlah cuma ketika shalat, namun di area setiap kondisi di area mana memungkinkan terlihat lawan jenis yang digunakan bukanlah mahram. Selain sebagai kewajiban, menjaga aurat juga dapat membantu proteksi diri dari maksiat, pelecehan, hingga perzinahan.

Kewajiban menyembunyikan aurat didasarkan pada beberapa dalil di Al-Quran lalu hadis. Salah satu ayat yang rutin dijadikan rujukan adalah Surah An-Nur ayat 31, seperti berikut:

"Katakanlah untuk orang laki–laki yang digunakan beriman, 'Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan juga memelihara kemaluannya'.".

"Dan katakanlah terhadap perempuan yang digunakan beriman agar mereka menjaga pandangannya dan juga memelihara kemaluannya, juga janganlah merekan menampakkan perhiasannya (auratnya) kecuali yang dimaksud (biasa) terlihat."

Dari ayat ini menjelaskan bahwa pentingnya bagi laki-laki untuk menjaga pandangan kemudian kemaluannya, sedangkan perempuan bukan boleh menampakkan perhiasannya kecuali yang digunakan biasa terlihat.

Para ulama berbeda pendapat mengenai batasan "yang biasa terlihat", namun secara umum disepakati bahwa wajah kemudian telapak tangan termasuk yang digunakan boleh terlihat.

Hukum memamerkan tubuh ketika olahraga dalam bulan Ramadhan

Berolahraga adalah aktivitas yang tersebut dianjurkan untuk menjaga kondisi tubuh kemudian kebugaran tubuh. Namun, pada waktu menjalankannya, teristimewa di tempat bulan Ramadhan, umat Muslim mesti tetap saja mematuhi kewajiban melakukan penutupan aurat.

Memamerkan aurat pada waktu berolahraga tiada secara secara langsung membatalkan puasa, namun beliau telah lama melanggar ajaran agama sekaligus tak ada pahala ibadah puasa yang tersebut sedang dijalaninya.

Kenapa demikian? Saat memamerkan aurat, bagian atau lekukan tubuh, teristimewa wanita, yang seharusnya ditutupi telah dilakukan diperlihatkan terhadap orang yang bukanlah mahram.

Hal yang dimaksud menjadi sumber dosa, bahkan memicu syahwat bagi orang lain, yang dimaksud pada akhirnya dapat terjadi fitnah hingga zina.

Timbul syahwat sampai mengundurkan diri dari air mani, termasuk hal yang membatalkan puasa. Oleh sebab itu, orang yang dimaksud berolahraga dengan memamerkan aurat termasuk yang tersebut akan berdosa lalu sulit masuk surga.

Menurut Abu Hurairah, Rasulullah SAW pernah bersabda:

"Dua jenis penghuni neraka yang mana belum pernah aku lihat. Sekelompok orang yang digunakan menyebabkan cambuk seperti ekor sapi, juga beliau gunakan untuk memukuli sejumlah orang. Lalu, para wanita yang berpakaian tapi telanjang, jalan berlenggak-lenggok, kepalanya seperti punuk onta, dia bukan masuk surga serta bukan mendapatkan harumnya surga, padahal bau harum surga bisa saja dicium sejarak perjalanan yang mana sangat jauh.”.

Oleh sebab itu, penting bagi setiap orang untuk memilih pakaian olahraga yang digunakan sesuai kemudian masih menjaga batasan aurat, khususnya pada bulan suci Ramadhan.

Bagi wanita Muslimah, terdapat beberapa tips untuk memilih pakaian olahraga yang tersebut tepat, yakni sebagai berikut:

  • Pilih komponen yang menghentikan aurat: Pastikan pakaian bukan terlalu ketat serta menutupi seluruh tubuh kecuali wajah kemudian telapak tangan.
  • Hindari pakaian transparan: Pakaian yang digunakan dapat memperlihatkan bentuk tubuh atau warna lapisan kulit harus dihindari.
  • Kenakan hijab: Gunakan hijab atau penutup kepala untuk menjaga aurat dari bagian melawan kepala hingga dada.

Dengan demikian, kita tetap memperlihatkan dapat menjaga kondisi tubuh dengan berolahraga tanpa mengabaikan kewajiban agama serta ibadah puasa yang dijalankan tetap memperlihatkan memperoleh pahala.

Related Articles