
ligapedianews.com Megawati Hangestri Pertiwi kembali mencuri perhatian di area Kejuaraan Voli Korea (V-League) berkat penampilan impresifnya dengan Red Sparks. Pemain yang digunakan dijuluki “Megatron” ini bahkan dianggap sebagai salah satu rekrutan kuota Asia terbaik musim ini. Namun, masa depannya di tempat Korea Selatan belum sepenuhnya jelas akibat regulasi KOVO (Korean Volleyball Federation) yang bisa saja memaksanya hengkang dari Red Sparks pada musim depan.
Menurut aturan KOVO, pemain asing jika Asia tidaklah diperbolehkan membela klub yang digunakan mirip selama lebih besar dari tiga musim berturut-turut. Aturan ini mampu menjadi penghalang bagi Megawati jikalau Red Sparks ingin mempertahankannya lebih lanjut lama. Artinya, jikalau KOVO tak mengubah regulasi, Megawati harus mencari klub baru apabila ingin tetap saja bermain di tempat Korea Selatan atau menerima tantangan pada liga lain.
Kebijakan ini menuai reaksi dari para penggemar voli di tempat Korea, khususnya pendukung Red Sparks. Banyak yang mana menilai aturan yang dimaksud merugikan klub, mengingat Megawati sudah menjadi salah satu pilar penting pada performa Red Sparks musim ini. Kehadirannya membantu kelompok meraih rangkaian kemenangan, membuatnya semakin dihargai oleh para penggemar.
Megawati tak hanya saja menarik perhatian di area Korea, tetapi juga dalam Eropa. Beberapa klub voli Eropa mulai memantau perkembangannya, melihatnya sebagai prospek besar untuk direkrut. Menurut laporan dari @kei.network, salah satu klub voli putri dengan syarat Prancis telah terjadi mengirim perwakilannya ke Korea Selatan pada Januari lalu untuk mengamati secara langsung permainan Megawati. Bahkan, ahli klub Prancis, Alessandro Orifice, disebut-sebut hadir dengan segera untuk menilai performanya.
Jika KOVO tetap saja memberlakukan regulasi yang digunakan membatasi pemain asing Asia, Megawati dapat melanjutkan kariernya pada liga voli Prancis atau kompetisi voli Eropa lainnya. Dengan performa yang dimaksud semakin matang, peluangnya untuk bersinar pada kancah internasional semakin terbuka lebar.
Dalam pertandingan terbaru Red Sparks, perhatian rakyat juga tertuju pada perbandingan antara Megawati serta mantan kapten tim, Lee So-young. Lee yang dimaksud saat ini membela klub lain justru menuai kritik tajam dari penggemar dikarenakan performanya dianggap tiada sebanding dengan gajinya yang dimaksud tinggi.
Sebaliknya, Megawati terus menunjukkan kualitasnya dengan sumbangan signifikan bagi Red Sparks. Hal ini membuatnya semakin diidolakan oleh para penggemar Red Sparks, menjadikannya bintang baru yang dimaksud menghadirkan harapan besar bagi tim.
Masa depan Megawati di area Korea Selatan masih menjadi tanda tanya besar. Jika regulasi KOVO tiada berubah, Red Sparks harus melepasnya pasca tiga musim berturut-turut. Namun, dengan banyaknya klub Eropa yang dimaksud tertarik, Megawati memiliki kesempatan besar untuk meniti karier di area level yang dimaksud lebih besar tinggi.
Apakah ia akan masih pada Korea atau menerima tantangan di tempat Eropa? Keputusan ini akan sangat menentukan perjalanan kariernya ke depan. Yang jelas, ke mana pun Megawati melangkah, ia akan tetap saja menjadi salah satu pemain voli terbaik yang mana pernah dimiliki Indonesia.