
Tentara berpatroli ke dekat istana presiden di dalam Bissau, Guinea-Bissau, Hari Jumat (21/11/2025). Militer Guinea-Bissau mengambil alih kekuasaan pasca mengumumkan “kendali penuh” menghadapi negara itu, mencakup penangkapan presiden, penutupan perbatasan, penghentian proses pemilu, lalu penerapan jam malam. Suara tembakan terdengar di sekitar istana kepresidenan pada Rabu (26/11/2025), sementara pasukan bersenjata menguasai akses jalan menuju kompleks tersebut. (REUTERS/Luc Gnago)
Jenderal Denis N’Canha menyatakan bahwa komando gabungan seluruh matra angkatan bersenjata saat ini mengawasi pemerintahan sampai pemberitahuan tambahan lanjut. Ia membacakan pengumuman yang disebutkan dalam hadapan jurnalis, dikelilingi prajurit bersenjata lengkap. Presiden Umaro Sissoco Embalo ditahan dalam markas besar staf umum kemudian disebut diperlakukan dengan baik. (REUTERS/Luc Gnago)
Seorang perwira senior mengonfirmasi bahwa Embalo ditahan bersatu kepala staf dan juga menteri di negeri. Tokoh oposisi Domingos Simoes Pereira, yang tersebut dilarang progresif di pilpres, juga ditangkap. Pereira sebelumnya menyokong kandidat oposisi Fernando Dias. Baik Embalo maupun Pereira mengklaim kemenangan menjauhi pengumuman hasil resmi sementara. (REUTERS/Luc Gnago)
Militer menangguhkan seluruh proses elektoral, menghentikan siaran media, serta menyembunyikan perbatasan darat, laut, dan juga udara. N’Canha mengklaim pihaknya menemukan rencana untuk mengacaukan negara yang mana melibatkan “penguasa narkoba nasional”, satu di antaranya upaya memasukkan senjata untuk mengubah tatanan konstitusi. Jalan-jalan utama dalam Bissau tampak sepi mendekati malam. (Televisao da Guine-Bissau/Reuters TV/via REUTERS)
Guinea-Bissau memiliki sejarah panjang kudeta, dengan empat kudeta berhasil berlangsung sejak kemerdekaan. Ketidakstabilan kembali mengemuka menjauhi pilpres tahun ini, satu di antaranya serangan pria bersenjata tak dikenal terhadap kantor Komisi Pemilihan Nasional. Negara miskin itu juga lama berubah jadi titik transit perdagangan narkoba antara Amerika Latin dan juga Eropa. (REUTERS/Luc Gnago)



