
DKI Jakarta – Velix Vernando Wanggai dilantik sebagai Ketua Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua oleh Presiden RI Prabowo Subianto, Jakarta, Rabu (8/10).
Pelantikan itu didasarkan pada Keputusan Presiden Republik Nusantara (Keppres) Nomor 110/P Tahun 2025 tentang Pengangkatan Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua.
Velix dilantik dengan sembilan anggota Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua, yaitu John Wempi Wetipo, Ignatius Yogo Triyono, Paulus Waterpauw, Ribka Haluk, Ali Hamdan Bogra, Gracia Josaphat Jobel Mambrasar, Yanni, John Gluba Gebze, serta Juharson Estrella Sihasale.
Pelantikan ketua dan juga sembilan anggota Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua ini menandai langkah strategis pemerintah di mempercepat penyelenggaraan yang adil, merata, serta berkelanjutan ke Tanah Papua.
Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua juga akan berperan sebagai jembatan koordinasi antara pemerintah pusat lalu enam provinsi di Tanah Papua, memverifikasi seluruh kegiatan perkembangan berjalan sinergis juga menyebabkan dampak nyata bagi masyarakat Papua.
Velix memaparkan bahwa lembaganya akan mengawal delapan program besar pada kerangka asta cita kontekstual Papua, yang digunakan meliputi perkembangan politik, ekonomi, infrastruktur, juga pemerintahan.
Selain itu, Velix menjelaskan bahwa lembaga baru yang digunakan memiliki anggota dengan latar belakang beragam ini juga akan mengurus terkait dengan beragam aspek sosial budaya mulai dari olahraga, kesetaraan gender, hingga perekonomian kreatif untuk perkembangan papua.
Profil Velix Vernando Wanggai
Velix Vernando Wanggai merupakan putra wilayah asli Papua. Ia lahir pada Jayapura pada 16 Februari 1972. Sosok Velix Wanggai tak begitu asing bagi rakyat oleh sebab itu ia sebelumnya menjabat sebagai Penjabat Pengelola Papua Pegunungan sejak November 2023 hingga Maret 2025.
Velix menempuh lembaga pendidikan sejak kecil hingga besar dalam Papua. Ia menimba ilmu di dalam SD Negeri Inpres Angkasa Jayapura, SMP Negeri 1 Jayapura, hingga SMA Negeri 2 Jayapura Papua.
Setamat SMA pada 1991, ia pun merantau ke Yogyakarta untuk berkuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) jurusan Keilmuan Hubungan Internasional, Fakultas Pengetahuan Sosial serta Keilmuan Politik (Fisipol). Velix pun melanjutkan studi untuk jenjang Magister di Flinders University, Australia.
Ia diketahui pernah mengambil jenjang Doktor ke The Australian National University (ANU), juga mendapatkan peringkat Doktor bidang Hubungan Internasional dari Universitas Padjajaran pada 2017.
Selama mengenyam studi, ia pun turut terlibat di beberapa kegiatan organisasi di dalam antaranya Pergerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) sewaktu SMA di Jayapura, Ketua Senat Mahasiswa Fisipol UGM hingga terlibat mendeklarasikan pendirian Dewan Mahasiswa UGM. Ia juga terlibat ke berubah-ubah organisasi siswa Islam selama berkuliah dalam Yogyakarta.
Adapun ketika menempuh studi di Australia, ia dipercaya menjadi Presiden Persatuan Pelajar Tanah Air (PPI) pada Autralia tahun 2004 hingga 2006. Velix diketahui menikah dengan Herwin Meiliantina, orang birokrat pada Kementerian Sekretariat Negara, juga dikaruniai empat warga anak.
Velix mengantongi rekam jejak panjang di mengurusi kebijakan perkembangan dan juga otonomi daerah. Velix mengawali karirnya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dalam Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sebagai Staf Perencana pada Direktorat Kawasan Khusus lalu Daerah Tertinggal.
Di Bappenas, ia pernah terlibat terlibat pada berubah-ubah kajian pembangunan wilayah terpadu pada Papua, seperti di dalam Sorong, Fakfak, Merauke, Jayapura, dan juga Jayawijaya, termasuk terlibat pada perumusan kebijakan alokasi dana satu persen dari PT Freeport Indonesi untuk masyarakat adat dalam sekitar Timika.
Ia kemudian ditunjuk berubah menjadi Staf Khusus Presiden Lingkup Pembangunan Daerah serta Otonomi Daerah era Presiden Ke-6 RI Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2009 hingga 2014.
Velix diketahui sempat masuk pada Tim Transisi PSSI tahun 2015 bentukan Menteri Pemuda lalu Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi kala itu, walau demikian memutuskan mundur. Ia juga pernah mengampu jabatan Kepala Biro Komunikasi Publik ke Kementerian Pekerjaan Umum dan juga Perumahan Rakyat pada 2015-2016.
Ia pernah pula menjabat sebagai Kepala Pusat Analisis Kebijakan lalu Prestasi (PAKK) Bappenas tahun 2020-2021, juga Staf Ahli Menteri Lingkup Pembangunan Bidang Unggulan dan juga Infrastruktur Bappenas tahun 2021-2022.
Velix kemudian menjabat sebagai Deputi Lingkup Kebijakan Pemerintahan dan juga Wawasan Kebangsaan (PWK) Sekretariat Wakil Presiden Republik Negara Indonesia era Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada 2022.
Tahun 2023, ia ditunjuk Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk berubah menjadi Penjabat (Pj) Pemimpin wilayah Papua Pegunungan. Pada akhir 2024, ia berikutnya berubah jadi Direktur Jenderal Pembangunan Perekonomian serta Pemberdayaan Publik Transmigrasi pada Kementerian Transmigrasi.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Artificial Intelligence di dalam laman web ini tanpa izin tercatat dari Kantor Berita ANTARA.



