lifestyle

Perawatan dermis aman untuk ibu hamil agar terhindar dari stretch mark

https://ligapedianews.com/ Ibukota Indonesia – Menjelang akhir kehamilan, banyak ibu hamil yang tersebut mulai khawatir akan munculnya stretch mark. Meskipun sebagian besar stretch mark merupakan fenomena fisiologis akibat peregangan epidermis yang tersebut cepat, terdapat sebagian langkah aman yang mana dapat diterapkan untuk meminimalkan kemunculannya.

Berbagai perawatan dermis aman juga disarankan untuk membantu menjaga kebugaran dan juga elastisitas kulit. Berikut tujuh perawatan epidermis yang mana direkomendasikan oleh para ahli dan juga sumber terpercaya untuk menjaga elastisitas lapisan kulit selama kehamilan.

7 perawatan dermis untuk ibu hamil agar terhindar stretch mark

1. Rajin melembapkan lapisan kulit dengan substansi alami

Penggunaan minyak zaitun, shea butter, kemudian cocoa butter dapat membantu menjaga kelembapan serta elastisitas kulit. Minyak zaitun dikenal kaya pencegah oksidasi kemudian vitamin E, sedangkan shea juga cocoa butter efektif menghurangi kekeringan serta rasa gatal selama hamil.

2. Gunakan hasil skincare dengan zat aman

Pilih item dengan label “pregnancy-safe”, bebas paraben serta pewangi sintetis, dan juga mengandung komponen lembut seperti hyaluronic acid, shea butter, atau ceramide. Hindari penyelenggaraan retinoid, asam salisilat dosis tinggi, hydroquinone, kemudian materi kimia yang tersebut berpotensi membahayakan janin.

3. Terapkan hydrating oils & oil-based cream

Produk seperti Bio-Oil, yang tersebut mengandung vitamin A, E, lavender, dan juga chamomile, sudah dipakai oleh banyak ibu hamil untuk menjaga kelembapan kemudian menurunkan tampilan stretch mark. Beberapa ulasan konsumen menyebutkan hasil yang digunakan positif. Namun, ulasan dari komunitas pengguna juga mengingatkan bahwa reaksi terhadap barang dapat berbeda misalnya munculnya iritasi atau eczema pada dermis sensitif.

4. Pijat lembut pada waktu mengaplikasikan produk

Pijat ringan pada area yang rentan seperti perut, paha, payudara, dan juga pinggul dapat merangsang sirkulasi juga memperbaiki penyerapan nutrisi dari hasil perawatan.

5. Hidrasi dari dalam: minum air cukup serta konsumsi nutrisi lengkap

Memastikan tubuh cukup cairan (8–12 gelas per hari) membantu menjaga fleksibilitas kulit. Nutrisi penting seperti vitamin C, E, D, protein, zinc, lalu omega 3 sangat menggalang produksi kolagen kemudian elastin. Buah-buahan, sayuran hijau, alpukat, tomat, telur, juga kacang-kacangan sanggup menjadi pilihan tepat.

6. Jaga berat badan masih stabil dengan olahraga ringan

Olahraga hamil seperti jalan kaki, senam, yoga, atau berenang membantu menjaga berat badan masih sehat serta meningkatkan sirkulasi. Hal ini dapat menjaga lapisan kulit tetap memperlihatkan elastis serta mengempiskan risiko stretch mark.

7. Hindari menggaruk epidermis yang mana gatal

Stretch mark banyak disertai rasa gatal. Menggaruk justru mampu memicu iritasi atau bahkan luka yang dapat memperparah kondisi kulit. Sebaiknya, usap lembut area gatal atau gunakan produk-produk pelembap yang tersebut menenangkan, seperti mengandung aloe vera.

Dengan demikian perawatan lapisan kulit selama kehamilan adalah pembangunan ekonomi jangka panjang untuk kenyamanan juga kepercayaan diri ibu. Meski belum ada barang yang tersebut sepenuhnya menjamin pencegahan stretch mark, kombinasi hidrasi, nutrisi, pijat, lalu pemilihan material yang aman adalah langkah efektif yang digunakan layak dicoba.

Untuk melakukan konfirmasi keamanan, penting bagi ibu hamil agar setiap saat berkonsultasi dengan dokter isi atau dermatolog bila ragu menjajal produk-produk baru. Langkah ini membantu menjaga dari risiko yang digunakan tak diinginkan sekaligus memverifikasi perawatan yang digunakan dijalani tetap memperlihatkan aman bagi ibu maupun janin.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Artificial Intelligence di tempat situs web ini tanpa izin tercatat dari Kantor Berita ANTARA.

Related Articles