lifestyle

Manfaat Skin to Skin Contact bagi ibu dan juga bayi baru lahir

https://ligapedianews.com/ DKI Jakarta – Skin to Skin Contact atau kontak lapisan kulit ke epidermis antara ibu dan juga bayi baru lahir bukanlah cuma sekadar praktik menyentuh fisik, melainkan sebuah metode perawatan penting dengan beragam kegunaan fisik, emosional, serta perkembangan jangka panjang baik untuk ibu maupun buah hatinya.

Metode ini merupakan bagian dari Kangaroo Mother Care, sebuah pendekatan yang dimaksud dipopulerkan pada akhir 1970-an di tempat Bogota, Kolombia, sebagai alternatif inkubator bagi bayi prematur atau berat lahir rendah yang tersebut tidaklah memerlukan perawatan intensif.

Organisasi Kesejahteraan Bumi sejak 2003 sudah pernah merekomendasikan Kangaroo Mother Care sebagai praktik berbasis bukti untuk memperkuat kondisi tubuh bayi prematur maupun cukup lahir. Berikut manfaatnya untuk ibu serta bayi baru lahir.

Beragam kegunaan untuk ibu

1. Bonding serta pengurangan stres postpartum

Kontak lapisan kulit secara langsung mengurangi hormon oksitosin atau hormon cinta yang mana menguatkan ikatan emosional ibu juga menghurangi kecemasan juga stres pasca persalinan.

2. Membantu menyusui lebih lanjut berhasil juga produksi ASI lancar

Selain hormon prolaktin yang dimaksud dirangsang, ibu cenderung lebih tinggi mudah menyusui secara eksklusif juga tambahan lama.

3. Pemulihan fisik pasca melahirkan

Kontak epidermis ke lapisan kulit turut membantu proses penyembuhan, seperti mempercepat pengecutan rahim serta menjaga dari pendarahan berlebih setelahnya melahirkan.

4. Menurunkan risiko depresi pasca melahirkan

Sentuhan awal ini diyakini berkontribusi menghurangi risiko depresi postpartum dan juga baby blues.

5. Menguatkan kepekaan terhadap keinginan bayi

Ibu dapat lebih lanjut cepat mengenali isyarat bayi apakah lapar, tak nyaman, atau mengantuk sehingga menguatkan komunikasi serta meningkatkan kepercayaan diri ibu.

Beragam kegunaan untuk bayi

1. Stabilisasi fisiologis serta pengaturan suhu

Skin to Skin Contact membantu menjaga suhu tubuh bayi, menstabilkan detak jantung, pernapasan, dan juga kadar oksigen juga glukosa darah.

2. Meredam tangisan, meningkatkan ketenangan kemudian tidur

Bayi yang dimaksud menjalani kontak dermis ke epidermis cenderung tambahan tenang, tidur lebih banyak nyenyak, dan juga menangis lebih tinggi sedikit.

3. Mendampingi inisiasi menyusui dini lalu produksi ASI

Kontak awal dermis ke epidermis membantu pemulaan menyusu, mempercepat bayi menemukan puting, dan juga menstimulasi hormon prolaktin kemudian oksitosin untuk memperlancar produksi ASI.

4. Perkembangan sistem imun kemudian mikrobiota sehat

Paparan bakteri baik dari epidermis ibu membantu membentuk sistem kekebalan dan juga mikrobiota optimal bagi bayi.

5. Perlindungan neurokognitif serta perkembangan masa depan

Studi jangka panjang menunjukkan bahwa kontak lapisan kulit ke dermis dapat berdampak positif terhadap perkembangan otak serta fungsi kognitif hingga masa dewasa, termasuk peningkatan kemampuan kognitif, IQ, dan juga pengurangan permasalahan perilaku.

Skin to Skin Contact adalah praktik mudah namun efektif yang dimaksud memberikan kegunaan luar biasa untuk ibu juga bayi baru lahir. Dari memperlancar menyusui hingga menguatkan ikatan emosional dan juga membantu perkembangan bayi baik fisik maupun mental, kontak dermis ke epidermis layak menjadi bagian rutin di perawatan neonatal.

Untuk hasil yang tersebut optimal, dianjurkan kontak lapisan kulit ke epidermis dimulai segera pasca lahir, diadakan sesering mungkin, serta dapat berlanjut ketika perawatan di dalam rumah maupun di tempat rumah sakit. Bila diperlukan, berkonsultasilah dengan tenaga medis seperti dokter, bidan, atau spesialis laktasi untuk panduan pelaksanaannya.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Artificial Intelligence pada situs web ini tanpa izin tertoreh dari Kantor Berita ANTARA.

Related Articles