
ligapedianews.com Ibukota – Nabi Muhammad SAW, menurut berbagai riwayat, lahir pada Makkah kemudian menjadi pemimpin pertama pemerintahan Islam. Meski demikian, Raja Arab Saudi pada waktu ini, Salman bin Abdulaziz Al Saud, bukanlah keturunan Nabi Muhammad SAW, melainkan keturunan pendiri kerajaan Saudi modern, Muhammad bin Saud Al-Muqrin atau Ibn Saud.
Kekuasaan keluarga Al Saud berawal pada abad ke-18 di dalam wilayah Najd, berjauhan dari pusat kekhalifahan dan juga dua kota suci Makkah kemudian Madinah yang mana ketika itu berada di dalam bawah kendali Kesultanan Utsmaniyah.
Awal mula dan juga konferensi bersejarah
Tahun 1744 menjadi titik penting ketika Muhammad bin Saud, penguasa Diriyah, bertemu ulama pembaharu Muhammad bin Abdul Wahhab. Abdul Wahhab mengakibatkan gagasan mengatasi Islam pada kemurnian ajarannya, memberantas praktik yang mana dianggap bid’ah, khurafat, kemudian kesyirikan.
Muhammad bin Saud mengawasi prospek untuk memadukan kekuatan kebijakan pemerintah juga militer dengan legitimasi agama. Keduanya bersepakat membentuk aliansi yang mana dikenal dengan prinsip al-dakwah wal-sayf (dakwah serta pedang).
Berdirinya Negara Saudi Pertama
Aliansi ini melahirkan Negara Saudi Pertama (1744–1818) yang memperluas wilayahnya hingga menguasai Makkah serta Madinah. Keberhasilan ini memicu kemarahan Utsmaniyah yang tersebut kemudian mengirim pasukan Mesir di dalam bawah Muhammad Ali Pasha untuk menghancurkan Diriyah. Pada 1818, negara yang disebutkan runtuh dan juga pemimpinnya dieksekusi.
Namun, keluarga Al Saud kembali mendirikan Negara Saudi Kedua pada 1824 dengan pusat di dalam Riyadh, walaupun akhirnya jatuh pada 1891 akibat konflik internal.
Kebangkitan Ibn Saud dan juga berdirinya kerajaan
Kebangkitan besar terjadi pada 1902 ketika Abdulaziz bin Abdul Rahman Al Saud, atau Ibn Saud, merebut Riyadh. Dalam tiga dekade berikutnya, ia berhasil menguasai hampir seluruh Jazirah Arab. Pada 1925, Ibn Saud merebut Makkah kemudian Madinah dari tangan Syarif Hussein, penguasa Hijaz yang tersebut merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW dari garis Hashemit.
Kemenangan yang disebutkan tidak sebab garis keturunan, tetapi kekuatan kebijakan pemerintah lalu militer. Pada 1932, Ibn Saud memproklamasikan berdirinya Kerajaan Arab Saudi kemudian menjadi Raja pertama.
Isu asal-usul dan juga fakta genealogis
Keluarga Al Saud kerap menjadi sasaran propaganda yang digunakan menyampaikan dia berasal dari keturunan Yahudi. Namun, catatan sejarah menunjukkan keluarga ini berasal dari Mani bin Rabiah Al-Muraydi yang digunakan menetap di tempat Diriyah pada abad ke-15, bagian dari kabilah Bani Hanifah keturunan Adnan.
Nabi Muhammad SAW juga merupakan keturunan Adnan melalui jalur Quraisy. Dengan demikian, meskipun bukanlah dari garis keturunan segera Nabi, keluarga Al Saud masih berasal dari suku Arab murni keturunan Nabi Ismail AS, putra Nabi Ibrahim AS.
Muhammad bin Abdul Wahhab sendiri berasal dari suku Tamim, yang mana juga bersambung pada garis keturunan Adnan. Kedua tokoh ini menjadi pilar pembentukan negara Saudi modern dengan landasan ajaran tauhid.
Kekuatan lalu legitimasi
Sejarah menunjukkan bahwa kepemimpinan pada tanah suci tiada terus-menerus berada dalam tangan keturunan Nabi. Faktor penentu adalah kekuatan politik, militer, juga legitimasi agama. Keluarga Al Saud menggabungkan aliansi suku, kekuatan bersenjata, serta dukungan ideologi Wahhabisme untuk memulai pembangunan dan juga mempertahankan negara.
Kini, Arab Saudi dipimpin oleh Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, dengan kekuasaan diwariskan secara turun-temurun di area pada keluarga Al Saud. Meskipun tidak keturunan dengan segera Nabi Muhammad SAW, merek tetap memperlihatkan memposisikan diri sebagai penjaga dua kota suci Makkah dan juga Madinah.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Kecerdasan Buatan di dalam situs web ini tanpa izin tercatat dari Kantor Berita ANTARA.