berita viral

Mengulas model kecerdasan buatan terbaru Perusahaan AI Terbuka GPT-5

Ligapedianews.com Beijing – Open Artificial Intelligence pada Kamis (7/8) merilis GPT-5, model kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) tercanggihnya pada waktu ini, juga menyebutnya sebagai lompatan signifikan di aspek kecerdasan dibandingkan model sebelumnya.

Peluncuran GPT-5 juga menyebabkan pertanyaan baru bagi kegiatan bisnis yang dimaksud mencoba melindungi konten dia agar tak digunakan atau direplikasi oleh AI.

CEO Open Artificial Intelligence Sam Nama orang menggambarkannya seperti memiliki regu ahli tingkat PhD di area saku Anda, yang mana menggarisbawahi kesiapan model yang dimaksud untuk melayani pengguna di area berbagai bidang kemudian tingkat keterampilan.

Sistem ini pada masa kini tersedia untuk semua pengguna ChatGPT, dengan akses yang tersebut lebih banyak luas tersedia bagi pengguna berbayar. Dengan biaya 200 dolar Negeri Paman Sam (1 dolar Amerika Serikat = Rp16.312) per bulan, paket Pro memberikan pengaplikasian tak terbatas kemudian peningkatan kinerja untuk setiap pengguna.

OpenAI mengklaim GPT-5 lebih banyak cepat, lebih lanjut akurat, kemudian lebih tinggi mumpuni daripada pendahulunya, dengan peningkatan signifikan pada penalaran, pengkodean, juga penulisan kreatif. Korporasi itu juga mengklaim telah dilakukan meningkatkan keandalan dan juga mengempiskan gangguan secara signifikan.

Altman menekankan bahwa meskipun model yang disebutkan menandai langkah besar menuju kecerdasan umum buatan (artificial general intelligence/AGI), model itu masih belum mencapai tujuan sulit tersebut.

"Ini jelas merupakan model yang mana pada dasarnya terbilang cerdas, meskipun saya pikir pada cara kebanyakan dari kita mendefinisikan AGI, kita masih belum mencapai hal yang tersebut sangat penting," ucapannya untuk wartawan pada Rabu (6/8) mendekati peluncuran, seraya menunjuk pada fitur-fitur seperti bukan adanya pembelajaran berkelanjutan setelahnya penerapan.

Peluncuran GPT-5 juga menyebabkan pertanyaan baru bagi industri yang berupaya melindungi konten merek agar tidak ada digunakan atau direplikasi oleh AI.

"Seiring perkembangan konten Artificial Intelligence yang mana semakin menyerupai asli, kita perlu bertanya pada diri sendiri, apakah kita sudah ada melindungi orang-orang juga kreativitas dalam balik apa yang dimaksud kita lihat sehari-hari?" ujar Grant Farhall, kepala bagian produk-produk di dalam Getty Images, untuk BBC.

Farhall menyatakan penting untuk memeriksa bagaimana model Teknologi AI dilatih dan juga memverifikasi pembuat konten diberi kompensasi ketika karya merekan digunakan.

Awal pekan ini, pesaingnya Anthropic meluncurkan versi terbaru dari chatbot Claude-nya, bergabung dengan Google kemudian pesaing lainnya di persaingan untuk saling mengungguli pada tolok ukur performa AI.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Artificial Intelligence di area situs web ini tanpa izin tercatat dari Kantor Berita ANTARA.

Related Articles