berita terbaru

The Fed tahan suku bunga, IHSG berpotensi menguat

Ligapedia.news DKI Jakarta – Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim memproyeksikan Ukuran Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang bergerak menguat pada perdagangan Kamis, dengan sentimen utama akan berasal dari tingkat global.

Sentimen utama akan berasal dari arah kebijakan The Fed, juga masih terkait dengan ketegangan geopolitik di dalam kawasan Timur Tengah.

"Di sedang tekanan geopolitik eksternal yang digunakan meningkat dan juga minimnya sentimen positif baru, maka diperkirakan IHSG konsolidasi dalam kisaran 7.000 hingga 7.200," ujar Ratna Lim di dalam Jakarta, Kamis.

Sesuai dengan perkiraan, The Fed mempertahankan suku bunganya tetap memperlihatkan pada level 4,25-4,5 persen. The Fed akan mencermati dampak tarif impor, sebelum memutuskan arah kebijakan suku bunga berikutnya.

The Fed memperkirakan lebih banyak sedikit penurunan suku bunga tahun depan di tempat sedang perasaan khawatir tentang pertumbuhan yang digunakan melambat dan juga kenaikan harga yang mana lebih banyak cepat.

The Fed mengindikasikan suku bunga acuan turun menjadi 3,9 persen pada tahun ini, mempertahankan perkiraan untuk dua kali penurunan suku bunga.

Untuk tahun 2026, The Fed memperkirakan suku bunga turun menjadi 3,6 persen, atau naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 3,4 persen pada bulan Maret. Untuk tahun 2027, The Fed merevisi suku bunga turun menjadi 3,4 persen, atau naik dari proyeksi sebelumnya 3,1 persen.

Di sisi lain, pelaku bursa masih mencermati terkait dengan meningkatnya intensitas konflik antara Iran kemudian negeri Israel juga kegelisahan bahwa Amerika Serikat (AS) akan bergabung juga di konflik tersebut.

Dari kawasan Eropa, Inflasi Inggris pada Mei 2025 menjadi 3,4 persen year on year (yoy) dari 3,5 persen (yoy) di tempat April 2025, sesuai dengan perkiraan. Inflasi pada Euro Area bulan Mei 2025 juga melambat menjadi 1,9 persen (yoy) dari 2,2 persen (yoy) di area April 2025.

Dari di negeri, sesuai dengan perkiraan, Bank Indonesia (BI) mempertahankan BI Rate pada level 5,5 persen. Keputusan ini sejalan dengan pemuaian yang digunakan terkendali di kisaran target BI, stabilisasi nilai tukar rupiah di area sedang ketidakpastian global yang mana tinggi, dan juga untuk memacu perkembangan ekonomi.

Pada perdagangan Rabu (18/6/2025), bursa saham Eropa mayoritas bergerak melemah, diantaranya indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,11 persen, Euro Stoxx 50 melemah 0,36 persen, indeks DAX Jerman turun 0,50 persen, dan juga index CAC Prancis turun 0,36 persen.

Bursa saham Amerika Serikat di dalam Wall Street ditutup variatif pada perdagangan Rabu (18/6/2025), indeks Dow Jones Industrial Average turun 01,0 persen, berakhir dalam 42.171,79. Angka S&P 500 jatuh 0,03 persen lalu ditutup pada 5.980,97, sementara Nasdaq Composite menguat 0,61 persen kemudian berakhir di dalam 19.546,83.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Teknologi AI di dalam situs web ini tanpa izin ditulis dari Kantor Berita ANTARA.

Related Articles