
Ligapedianews.com Beijing – otoritas China mengaku ingin terus meningkatkan hubungan dengan Takhta Suci Vatikan di area bawah kepemimpinan Paus Leo XIV, yang tersebut ditunjukkan dengan pengakuan terhadap uskup pembantu di dalam Keuskupan Agung Fuzhou.
"Dengan upaya sama-sama dari kedua belah pihak, perjanjian sementara mengenai pengangkatan uskup dapat dilaksanakan dengan lancar. China siap bekerja sejenis dengan Vatikan untuk terus meningkatkan hubungan China-Vatikan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian pada konferensi pers pada Beijing pada Kamis (12/6).
Takhta Suci Vatikan pada Rabu (11/6) di pernyataan resmi menyampaikan bahwa Paus Leo XIV menunjuk Joseph Lin Yuntuan sebagai uskup pembantu Keuskupan Agung Fuzhou, China.
Joseph Lin Yuntuan sesungguhnya diangkat pada 5 Juni 2025, tapi baru diakui jabatannya berdasarkan hasil lebih besar lanjut dari dialog antara "Takhta Suci dan juga otoritas China" perihal Perjanjian Sementara antara Takhta Suci Vatikan juga China pada 11 Juni 2025.
"Dalam beberapa tahun terakhir, China dan juga Vatikan telah lama menjaga komunikasi lalu meningkatkan saling pengertian dan juga kepercayaan melalui dialog yang digunakan konstruktif," tambah Lin Jian.
Joseph Lun Yuntuan lahir di area Fuqing, Fujian, pada 12 Maret 1952. Ia mengikuti seminari keuskupan Fuzhou pada 1979 hingga 1983 serta ditahbiskan menjadi pastur pada 9 April 1984.
Sejak 1984 hingga 1994 dan juga 1996 sampai 2002, ia menjabat sebagai pastur paroki dalam berbagai paroki pada keuskupan Fuzhou.
Pada 1985, ia juga menjadi pengajar dalam seminari keuskupan tersebut. Dari 1994-1996, lalu 2000-2003, ia menjabat sebagai perwakilan direktur komisi ekonomi keuskupan. Pada pada waktu yang dimaksud sama, selama beberapa tahun, ia menjadi delegasi episkopal.
Sementara pada periode 2003-2007, ia menjabat sebagai administrator keuskupan, pada 2008-2013, ia membantu Administrator Apostolik wilayah sebagai delegasinya.
Dari 2013 hingga 2016, Joseph Lun Yuntuan diangkat sebagai Administrator Apostolik ad nutum Sanctae Sedis juga menerima tahbisan episkopal pada 28 Desember 2017.
Secara global, 84 uskup baru telah lama dipilih pada tahun 2025. Hingga ketika ini, Paus Leo XIV sudah pernah menunjuk 15 uskup baru pada Eropa, Asia, Afrika, Amerika Selatan, lalu AS.
China serta Takhta Suci Vatikan diketahui telah dilakukan memutuskan hubungan diplomatik pada 1951. Vatikan merupakan satu-satunya negara pada Eropa yang digunakan miliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan.
Namun, China lalu Takhta Suci Vatikan di tempat bawah kepemimpinan Paus Fransiskus memiliki perjanjian sejak 2018 juga kemudian diperpanjang pada 2024 yang mana memungkinkan komunitas Katolik di area China untuk memilih uskup juga kemudian mengajukan permohonan Vatikan menyetujui mereka.
Kesepakatan yang dimaksud memang benar dirancang untuk mendekatkan umat Katolik yang digunakan mengikuti gereja resmi yang tersebut didukung negara di area China dan juga umat yang setia terhadap Vatikan serta Paus sebagai pemimpin tertinggi gereja.