
Ligapedianews.com Ibukota – Kasus penganiayaan serta rasisme yang terjadi di tempat Halte Transjakarta Tanjung Duren, Grogol Petamburan, Ibukota Barat, beberapa hari lalu, telah dilakukan berakhir damai pada Senin.
Kedua belah pihak, baik korban kemudian pelaku, kata Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara, setuju menyelesaikan perkara itu melalui keadilan restoratif (restorative justice).
"Senin pagi, korban datang ke Polsek juga akhirnya terjadi kesepakatan damai antara kedua belah pihak serta pelaku kita maaf. Korban juga sudah memaafkan," ucapannya untuk pers dalam Jakarta.
Berdasarkan pemeriksaan, kata Aprino, pelaku berinisial JHP (69) mengaku sedang emosional juga terburu-buru menjemput bantuan sosial (bansos) ketika melancarkan aksi penganiayaan dan juga rasisme terhadap korban berinisial SL (22).
"Dia (pelaku) merasa pada ketika itu dibilang belum sarapan, terus juga buru-buru mau mengambil bansos bulanan. Kemudian juga tertekan keperluan dunia usaha akibat belum bawa bayar kost sampai bulan ini," kata Aprino.
Kasus yang disebutkan bukan dilanjutkan ke tahap penuntutan ataupun ke persidangan.
Aprino juga melakukan konfirmasi bahwa berdasarkan tes kejiwaan, pelaku tak di keadaan gangguan jiwa. Korban memaafkan pelaku akibat kondisinya yang sebatang kara kemudian telah renta.
"Pelaku adalah sebatang kara, telah lansia. Jadi, tinggal Ibukota Indonesia sendiri serta bekerja di tempat salah satu gereja dalam Ibukota Indonesia Pusat," katanya.
Pelaku ditangkap pada Hari Minggu (8/6) di tempat sebuah indekos kawasan Tanah Abang, Ibukota Indonesia Pusat, kemudian sekarang ini ini sudah pernah dibebaskan.
"Kita telah lama komunikasikan dari pelaku sendiri mengakui kesalahannya serta juga meminta-minta maaf, telah lama memproduksi video juga dengan korban," kata Aprino.
Sebelumnya, Kepolisian memburu pria pelaku penganiayaan dan juga penghinaan terhadap manusia wanita berinisial SL (22) pada halte bus Mal Taman Anggrek, Grogol Petamburan, DKI Jakarta Barat (Jakbar).
Korban SL dipukul tangannya lalu diinjak kakinya oleh pelaku dalam pada bus Transjakarta. Lalu berlanjut di area pada halte dan juga setelahnya mengundurkan diri dari dari halte, korban diteriaki "teroris" oleh pelaku.
"Kita sedang selidik pelaku. Gambar wajahnya sudah ada nampak pada video yang mana viral, tapi identitas pelaku belum kita kantongi," kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara ketika dihubungi ANTARA dalam Jakarta, Hari Sabtu (31/5).
Setelah perkembangan yang terjadi pada Kamis (29/5) sekitar pukul 07.24 WIB, kepo6lisian segera menghubungi korban agar segera menghasilkan laporan polisi.
"Kemarin, hari terakhir pekan (30/5) itu korban telah menyebabkan laporan. Korban sendiri yang digunakan datang menimbulkan laporan. Jadi sekarang kita sedang selidiki," kata Aprino.
Dalam video popular yang tersebut diunggah oleh akun Instagam @warga.jakbar, pelaku menggunakan baju lengan panjang berwarna putih, celana training dan juga alas kaki berwarna hitam juga memakai "tote bag" (tas jinjing) berwarna hijau.
Pelaku menuruni tangga pergi dari halte bus Taman Anggrek sambil meneriaki pelaku dengan kata-kata "teroris"