teknologi

Wamen PKP: Presiden setujui renovasi 1.300 rumah di area pesisir

ligapedianews.com DKI Jakarta – Wakil Menteri Perumahan dan juga Kawasan Permukiman (Wamen PKP) Fahri Hamzah menyampaikan Presiden Prabowo Subianto sudah menyetujui rencana renovasi 1.300 rumah di area kawasan pesisir sebagai langkah strategis menghurangi kemiskinan ekstrem serta meningkatkan kesejahteraan nelayan.

Fahri pada Simposium Nasional bertajuk “Sumitronomics juga Arah Kondisi Keuangan Indonesia” di tempat Jakarta, Selasa mengungkapkan pihaknya telah dilakukan melakukan koordinasi dengan Kementerian Kelautan lalu Perikanan (KKP) mengenai rencana renovasi tersebut.

Dia menyebutkan biaya renovasi satu rumah mencapai sekitar Rp21,8 jt per unit yang mana mencakup upah fasilitator lapangan, upah keluarga penerima manfaat, serta belanja material melalui toko bangunan lokal.

Dimana sebanyak Rp17,5 jt ditransfer ke toko bangunan, sehingga diharapkan agar Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih menjadi distributor materi bangunan didukung pasokan dari BUMN semen lalu baja nasional.

"Ini yang kami bilang, yang digunakan ditransfer ke toko bangunan nanti harusnya menjadi lahan bagi Koperasi Merah Putih supaya merek membuka gudang-gudang material yang harusnya kalau BUMN nanti mampu supply semen serta seterusnya. Maka harga jual bisa jadi lebih tinggi diskon sehingga nanti biaya tanah total dapat kita kurangi," ucapnya.

Renovasi rumah ini dinilai strategis dikarenakan menciptakan peningkatan kegiatan ekonomi lokal, mengakomodasi tenaga kerja, menekan pengangguran, kemudian memacu keluarga pergi dari dari kondisi kemiskinan ekstrem.

Wamen PKP mengusulkan agar tanah yang akan direnovasi diputihkan serta disertifikasi terlebih dahulu agar bangunan yang dimaksud dibangun memiliki legalitas kemudian nilai perekonomian jangka panjang.

Dengan sertifikat tanah kemudian rumah yang mana layak, keluarga penerima khasiat mempunyai aset yang mana sanggup dijadikan jaminan untuk akses pembiayaan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) produktif.

"Renovasi ini besar sekali efeknya dikarenakan ia akan ada material, artinya ada growth (pertumbuhan ekonomi), ada tenaga kerja, unemployment (pengangguran) mampu kita kurangi. Dan orang itu bisa jadi dengan segera pergi dari dari garis kemiskinan," kata Fahri.

Related Articles