Blog

Apa arti kata “Distopia” beserta penjelasannya

Ligapedia.news Ibukota – Ketika kita membayangkan masa depan, pikiran kita mungkin saja dipenuhi dengan berbagai kemungkinan. Ada yang dimaksud membayangkan mobil terbang, dunia yang tersebut tambahan sehat dan juga ramah lingkungan, atau keberadaan yang tersebut serba canggih. Namun, dalam sisi lain, sebagian orang justru membayangkan masa depan yang suram, penuh ketakutan, penderitaan, lalu ketidakadilan. Masa depan seperti inilah yang digunakan dikenal dengan istilah distopia.

Pengertian distopia

Secara umum, distopia adalah sebuah pandangan tentang rakyat atau dunia khayalan di tempat masa depan yang sangat buruk, tiada adil, juga penuh penderitaan. Kata ini merupakan lawan dari utopia, yaitu ilustrasi tentang warga yang ideal lalu sempurna. Dalam dunia fiksi serta sastra, distopia banyak kali dijadikan latar cerita untuk menunjukkan kondisi sosial, politik, serta lingkungan yang tersebut ekstrem, bahkan menyeramkan.

Menurut Cambridge Dictionary, distopia diartikan sebagai “a very bad or unfair society in which there is a lot of suffering, especially an imaginary society in the future, after something terrible has happened; a description of such a society.” Artinya, distopia adalah rakyat yang mana sangat buruk atau tak adil, di dalam mana berbagai penderitaan terjadi, khususnya pada konteks imajinasi masa depan setelahnya sebuah kejadian buruk terjadi.

Ciri-ciri distopia

​​​​​​​Dalam karya sastra lalu fiksi ilmiah, distopia biasanya ditandai dengan beberapa elemen khas, antara lain:

1. Kontrol pemerintah yang ketat
Banyak cerita distopia menggambarkan pemerintahan yang tersebut otoriter serta mengekang kebebasan individu. Hukum yang berlaku sangat keras, dan juga privasi penduduk nyaris tak ada. pemerintahan dapat melakukan sensor terhadap informasi serta mengawasi warganya secara terus-menerus.

2. Kehidupan tanpa pemerintahan (Anarki)
Beberapa cerita distopia justru menggambarkan dunia tanpa pemerintahan serupa sekali. Dalam situasi seperti ini, publik hidup pada kekacauan dan juga harus berjuang sendiri untuk bertahan hidup, baik dari ancaman alam maupun sesama manusia.

3. Rusaknya lingkungan serta keterputusan dari alam
Dalam sejumlah cerita distopia, manusia digambarkan telah lama menghabiskan sebagian besar sumber daya alam. Global menjadi rusak, lalu keberadaan belaka tersisa dalam kota-kota padat tanpa hubungan dengan alam. Karakter di cerita banyak kali tiada dapat lagi menikmati alam seperti hutan, sungai, atau udara bersih.

4. Pecahnya struktur sosial dan juga keluarga
Distopia rutin kali menggambarkan sistem sosial yang telah lama runtuh. otoritas pada cerita-cerita ini bisa saja belaka memaksakan satu agama untuk semua, atau justru melarang agama sejenis sekali. Dalam beberapa kasus, keluarga dihancurkan secara sistematis, kemudian anggota keluarga dipaksa saling mengkhianati.

5. Teknologi canggih yang digunakan mengontrol kehidupan
Teknologi canggih banyak hadir di cerita distopia, tetapi tidak untuk meningkatkan kualitas hidup semua orang. Sebaliknya, teknologi digunakan oleh kelompok elite untuk mengontrol warga kemudian hanya sekali dinikmati oleh segelintir orang yang digunakan berkuasa.

Karya yang dimaksud mengisahkan tentang distopia
Beberapa karya sastra yang tersebut terkenal dengan tema distopia antara lain:

  • 1984 karya George Orwell
  • The Hunger Games karya Suzanne Collins
  • The Giver karya Lois Lowry
  • Divergent karya Veronica Roth
  • The Scourge karya Jennifer A. Nielsen

Kelima cerita ini menggambarkan masa depan yang mana sangat berbeda dengan harapan manusia pada umumnya, dipenuhi pengawasan, ketidakadilan, serta perjuangan untuk meraih kebebasan.

Mengapa distopia populer?
Meskipun kelam, genre distopia tetap saja menarik kemudian populer. Banyak penulis menggunakan cerita distopia untuk menyampaikan kritik terhadap kondisi sosial lalu urusan politik masa kini. Cerita-cerita ini menjadi semacam peringatan tegas tentang apa yang mampu terjadi apabila manusia tidaklah menjaga keseimbangan antara teknologi, kekuasaan, lingkungan juga kemanusiaan.

Distopia adalah cerminan masa depan yang digunakan suram lalu penuh penderitaan, banyak digambarkan di karya fiksi untuk mengingatkan atau mengundang pembaca/penonton berpikir lebih banyak di tentang realitas yang dimaksud sedang dihadapi.

Related Articles