berita terbaru

Peringati 75 tahun diplomasi RI-China, Menlu RI: Tonggak bersejarah

Ligapedia.news Ibukota Indonesia – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono menyatakan bahwa Indonesia lalu China telah lama mencapai tonggak bersejarah dengan hubungan diplomatik yang tersebut pada tahun 2025 ini mencapai tahun ke-75.

“Sejak hubungan diplomatik terjalin pada 1950, Indonesia kemudian China terus bersatu menggalakkan perdamaian juga stabilitas kawasan dan juga memajukan penyelenggaraan Negara-negara Selatan (Global South),” kata Sugiono di program peringatan keras 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-China oleh Kedutaan Besar China di tempat Jakarta, Kamis malam.

Melalui pernyataan yang digunakan disampaikannya via daring, ia menyatakan bahwa Indonesia serta China telah dilakukan menjadi mitra strategis komprehensif yang menjanjikan kolaborasi produktif di sektor perdagangan juga investasi, transisi energi, hingga kerja sejenis maritim juga keamanan.

Menlu RI menyampaikan bahwa Indonesia serta China terus berkolaborasi menghadapi tantangan bersatu di dalam abad ke-21 di semangat kemitraan yang berkelanjutan.

Sugiono pun meyakini bahwa produktifnya hubungan Indonesia-China yang dimaksud telah terjalin selama ini akan terus berlanjut ke masa depan.

Dalam kesempatan yang tersebut sama, Duta Besar China untuk Indonesia Wang Lutong menyatakan optimisme bahwa Kerja Sama Vital Komprehensif yang mana terjalin antara Indonesia semakin bermanfaat kemudian mengakibatkan keuntungan bersama.

Wang juga berharap bahwa hubungan Indonesia-China yang dimaksud sudah ada memasuki tahun ke-75 menjadi titik baru di bidang usaha melanjutkan kerja sebanding bilateral demi mewujudkan pembangunan bersatu dan juga keadilan dunia.

Hubungan Indonesia-China di area era Presiden Soekarno dan juga Pemimpin Mao Zedong terjalin dengan sangat erat sejalan berkat kesamaan ideologi anti-imperialisme juga semangat non-blok yang dimaksud sama-sama dimiliki kedua pemimpin.

Namun, hubungan diplomatik antara kedua negara sempat dibekukan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1967 pasca menuduh China terlibat pada kejadian Pergerakan 30 September. Hubungan diplomatik baru pulih pada tahun 1990.

Sejak itu, kerja sejenis Indonesia-China semakin erat. Hubungan bilateral antara keduanya naik status menjadi Kemitraan Penting pada 2005 lalu naik lagi menjadi Kemitraan Krusial Komprehensif pada 2013.

Di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo, Indonesia mengambil bagian bergabung di "Prakarsa Sabuk kemudian Jalan" (Belt and Road Initiative) dengan salah satu proyek infrastruktur yang berhasil diadakan adalah Kereta Kilat Jakarta-Bandung.

Related Articles