olahraga

3 Alasan Shin Tae-yong Dipecat Jika Gagal Loloskan Indonesia ke Putaran Keempat Kualifikasi Piala Planet 2026

ligapedianews JAKARTA – Karier Shin Tae-yong sebagai ahli Timnas Indonesia kini berada pada bawah sorotan tajam. Jika gagal menghadirkan Skuad Garuda menembus putaran empat Kualifikasi Piala Bumi 2026 , tempat Shin dalam kursi kepelatihan terancam berakhir. Berikut tiga alasan mengapa PSSI bisa saja mengambil langkah pemecatan terhadap instruktur jika Korea Selatan tersebut.

1. Target Empat Besar Grup C sebagai “Harga Mati”

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dengan tegas menyatakan bahwa target Timnas Indonesia adalah finis pada kedudukan empat besar Grup C, yang digunakan memungkinkan pasukan untuk lolos ke fase selanjutnya. Erick menegaskan bahwa target ini tidaklah dapat dinegosiasikan lalu akan menjadi komponen evaluasi terhadap kinerja Shin Tae-yong.

Erick menyampaikan bahwa Indonesia masih berpeluang mencuri poin dari dua laga kandang melawan Jepun dan juga Arab Saudi pada November nanti di area Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Namun, apabila hasil yang mana diperoleh tidak ada sesuai ekspektasi, Shin bisa saja cuma diberhentikan demi menjaga ambisi Indonesia dalam kualifikasi Piala Bumi 2026.

“Tidak ada tawar-menawar lagi, kita harus finis dalam empat besar,” tegas Erick di area Jakarta.

2. Eksperimen Strategi yang dimaksud Mengundang Kritik

Selain hasil yang tersebut kurang memuaskan, Shin Tae-yong juga mendapat sorotan tajam dari umum kemudian netizen terkait strategi serta eksperimen yang tersebut dilakukannya pada pertandingan. Salah satunya adalah ketika Indonesia kalah dari China dengan skor 1-2 pada Oktober lalu, pada mana Shin melakukan beberapa inovasi taktik lalu rotasi pemain yang mana dinilai kurang efektif. Tagar “STY Out” padat disuarakan dalam media sosial, menunjukkan kekecewaan rakyat terhadap gaya kepelatihan yang tersebut dinilai bukan memberikan hasil maksimal.

Banyak yang tersebut berpendapat bahwa Shin kurang sanggup memaksimalkan peserta berkualitas yang dimaksud dimiliki Indonesia, seperti Thom Haye juga Mees Hilgers. Jika eksperimen ini terus berlanjut dan juga Indonesia kembali gagal meraih hasil positif, tak sedikit pihak yang merasa Shin telah seharusnya dievaluasi oleh PSSI.

3. Kemampuan yang mana Menurun juga Kepercayaan yang digunakan Mulai Pudar

Awalnya, Shin Tae-yong mampu mengakibatkan angin segar dengan hasil imbang melawan Arab Saudi serta Australia. Namun, performa Timnas Indonesia kemudian merosot setelahnya hanya saja mampu bermain imbang 2-2 melawan Bahrain lalu kalah dari China. Hingga kini, Indonesia baru mengantongi tiga poin dari empat laga, juga berada di tempat peringkat kelima Grup C. Situasi ini memproduksi kesempatan Indonesia untuk lolos menjadi semakin berat, mengingat dua laga kandang tersisa menghadapi lawan berat seperti Jepun juga Arab Saudi.

Bagi PSSI, mempertahankan Shin bisa jadi menjadi pertaruhan besar apabila hasil tidak ada kunjung membaik. Dengan waktu yang tersebut semakin sempit, PSSI dapat mengambil langkah tegas untuk menghadirkan Indonesia kembali ke jalur kemenangan kemudian memberikan kesempatan tambahan besar di dalam kualifikasi Piala Global 2026.

Jika Shin Tae-yong gagal memenuhi ekspektasi tinggi dari PSSI dan juga publik, bukanlah tiada kemungkinan besar kursi kepelatihannya akan berakhir sebelum kontraknya usai.

Related Articles