Ligapedianews.com Ibukota Indonesia – Kash Patel, seseorang politisi Amerika yang dimaksud menjadi sorotan umum setelahnya Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan namanya akan dipilih menjadi calon Direktur FBI. Lantas, siapakah Kash Patel?
Presiden Donal Trump menilai Kash Patel merupakan pengacara serta penyelidik yang tersebut berdedikasi. Selama perjalanan karirnya sebagai loyalis Trump, Patel selalu mengutamakan kepentingan Amerika, fokus menyingkap korupsi, juga selalu menjunjung keadilan.
Patel miliki nama lengkap Kashyap Pramod Patel yang digunakan lahir pada 25 Februari 1980 dalam Garden City, New York, USA. Ia merupakan keturunan India-Amerika oleh sebab itu kedua orang tuanya imigrasi dari India.
Kash Patel merupakan lulusan jurusan hukum pidana lalu sejarah di area University of Richmond tahun 2002, meraih sertifikat hukum internasional dalam University College London tahun 2004 dan juga gelar kejuaraan Juris Doctor dalam Pace University School of Law tahun 2005.
Awal karirnya ia mulai menjadi pembela umum yang mana bertugas menyelesaikan berbagai tindakan hukum hukum dalam pengadilan negara bagian federal.
Karirnya berprogres di pemerintahan Presiden Trump. Kash Patel menjabat sebagai Kepala Staf Penjabat Menteri Defense Christopher Miller tahun 2020. Dalam jabatan ini, selain mengawasi tugas para menteri, Patel bertugas memberikan saran dan juga nasihat terkait fungsi departemen tersebut.
Posisi strategis yang tersebut ia tempati yang disebutkan merupakan tindakan pasca Trump mengeluarkan Mark Esper, Menteri Pertahanan.
Kemudian, berada di dalam Dewan Security Nasional (NSC), Patel pernah menjabat menjadi Asisten Deputi Presiden dan juga Direktur Senior bagian Kontraterorisme (CT). Patel kerap mendampingi beberapa prioritas utama Presiden Trump pada waktu itu, seperti penangkapan ketua ISIS, Al-Qaeda, juga mengurus kepulangan para sandera Amerika.
Tidak semata-mata itu, Patel pernah bertugas sebagai pengawas operasi seluruh 17 badan komunitas intelijen sekaligus memberikan pengarahan harian Presiden. Pekerjaan yang disebutkan ia jalankan ketika menjabat sebagai Wakil Kepala Pelaksana Direktur Intelijen Nasional.
Pria umur 44 tahun tersebut, juga pernah terpilih sebagai Penasihat Keselamatan Nasional kemudian Penasihat Senior untuk Komite masih DPR bidang Intelijen (HPSCI). Pada kedudukan strategis ini, Patel bertugas menyelidiki berbagai kampanye tindakan Rusia yang tersebut dianggap memberikan pengaruh terhadap pemilihan raya Presiden 2016.
Selain itu, Patel pun menjadi pengawas terhadap kegiatan Komunitas Intelijen kemudian Pasukan Operasi Khusus AS. Ia pun melakukan penerapan undang-undang untuk membiayai multi-miliar dolar di dukungan operasi intelijen serta kontraterorisme di dalam dunia.
Pada masa pemerintahan Presiden Trump sebelumnya, Patel dipercayai mewakili Presiden Amerika yang disebutkan menjadi saksi di penyelesaian hambatan dokumen rahasia pada Mar-a-Lago yang mana sempat melibatkan Arsip Nasional.
Posisi jabatan lainnya, Patel juga pernah terpilih sebagai Jaksa Penuntut Terorisme pada Departemen Kehakiman (DOJ) dan juga Petugas Penghubung DOJ sebagai Komandan Operasi Khusus Gabungan (JSOC).
Demikian profil dari Kash Patel, sosok yang mana juga dikenal sebagai sosok yang mendapatkan kepercayaan Presiden Trump kemudian dianggapnya cocok mengisi jabatan Direktur FBI Amerika Serikat.
Kendati demikian, tindakan yang disebutkan masih perlu persetujuan dari Senat Demokrat. Selain itu, Wray yang digunakan masih bertugas pada jabatan yang disebutkan hingga tahun 2027, harus mengundurkan diri ataupun diberhentikan, demikian mengutip berbagai sumber.