Ligapedianews.com Kabar pemecatan Shin Tae-yong sebagai ahli Timnas Indonesia pada Awal Minggu (6/1/2025) mengguncang dunia sepak bola nasional. Namun, sebelum kita melangkah ke era baru, mari sejenak mengenang momen-momen manis yang ditorehkan pria dengan syarat Korea Selatan ini selama lebih tinggi dari empat tahun masa baktinya.
Shin Tae-yong resmi menjabat sebagai instruktur Timnas Indonesia pada Desember 2019, menggantikan Simon McMenemy. Saat itu, Timnas Indonesia sedang berada di masa sulit, tertinggal terpencil dalam peringkat FIFA. Namun, harapan baru muncul dengan diperkenalkan pembimbing yang dimaksud pernah menyebabkan Korea Selatan ke Piala Global 2018 tersebut.
Di sedang pandemi COVID-19, Shin memulai debutnya bersatu Timnas U-20 dengan laga persahabatan melawan Bulgaria pada September 2020. Dalam pertandingan itu, ia menanamkan pondasi pasukan yang mana kelak menjadi tulang punggung Garuda, termasuk nama-nama seperti Rizky Ridho juga Pratama Arhan.
Di bawah asuhannya, Timnas Indonesia senior melonjak dari peringkat 173 FIFA pada 2019 ke tempat 134. Lompatan 39 peringkat ini menjadi salah satu pencapaian terbesar Shin yang tersebut membuktikan bahwa sepak bola Indonesia mampu bersaing dalam level internasional.
Pada Piala AFF 2020, walau gagal meraih juara pasca kalah dari Thailand dalam final, Shin berhasil membentuk skuad muda yang dimaksud menjanjikan. Marselino Ferdinan, Pratama Arhan, juga Asnawi Mangkualam menjadi nama-nama yang dimaksud mencuri perhatian, merancang optimisme untuk masa depan sepak bola Indonesia.
Di kompetisi SEA Games 2021, Shin berhasil mempersembahkan medali perunggu, mengakhiri penantian panjang Indonesia pada meraih prestasi dalam pesta olahraga Asia Tenggara tersebut.
Shin Tae-yong mencatatkan sejarah dengan menyebabkan Timnas Indonesia lolos ke putaran 16 besar Piala Asia 2023 untuk pertama kalinya pada sejarah. Prestasi ini menegaskan bahwa Indonesia mampu berbicara berbagai di tempat pentas Asia, sesuatu yang digunakan dulu hanya saja menjadi angan-angan.
Selain itu, ia menghadirkan Timnas U-23 lolos ke semifinal Piala Asia U-23 2024, bahkan menyingkirkan negara asalnya, Korea Selatan, pada fase perempat final. Indonesia juga cuma selangkah lagi dari tampil pada Olimpiade Paris 2024, pencapaian yang mana belum pernah diraih sebelumnya.
Di bawah asuhan Shin, Timnas Indonesia menembus putaran ketiga Kualifikasi Piala Planet 2026. Salah satu momen tak terlupakan adalah kemenangan 2-0 melawan Arab Saudi dalam Stadion Gelora Bung Karno pada November 2024. Gol-gol dari Calvin Verdonk lalu Jay Idzes menunjukkan bahwa Garuda mampu menghadapi tim-tim kuat dunia.
Meski perjalanan Shin Tae-yong sama-sama Timnas Indonesia harus berakhir, warisan yang mana ia tinggalkan akan setiap saat dikenang. Ia tiada semata-mata menghadirkan prestasi, tetapi juga merancang pondasi kokoh bagi generasi pemain masa depan.
Di berada dalam kabar perpisahannya, satu hal yang dimaksud pasti: Shin Tae-yong telah terjadi memberikan warna baru di sejarah sepak bola Indonesia. Dari ranking FIFA hingga pentas Piala Asia, dari pasukan muda hingga kelompok senior, kehadirannya adalah anugerah yang mana tak ternilai bagi Garuda.
Selamat jalan, Coach Shin. Jejakmu akan selalu menjadi inspirasi bagi sepak bola Indonesia. Terima kasih menghadapi segalanya. Kamsahamnida.