Ligapedianews,com JAKARTA – Acne vulgaris (AV) atau yang lebih tinggi dikenal dengan jerawat, masih menjadi kesulitan kemampuan fisik yang dimaksud dialami sejumlah orang, khususnya lantaran prevalensinya yang dimaksud cukup tinggi pada remaja kemudian dewasa muda.
Penanganan jerawat pun semakin diperhatikan. Dalam diskusi”Dermlive by La Roche Posay: The Latest Advancement in Acne Care,” berbagai narasumber mendiskusikan secara komprehensif sains, perubahan kemudian teknologi pada penanganan jerawat.
Salah satu peluang penting di acara ini adalah peluncuran Buku Pedoman Tata Laksana Akne Vulgaris 2024. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit kemudian Kelamin Indonesia (Perdoski) serta Grup Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia (KSDKI), didukung oleh La Roche Posay memperkenalkan buku pedoman penanganan jerawat terbaru.
Didalamnya, direkomendasikan pemakaian dermokosmetik yang tersebut mengandung bahan-bahan, seperti Niacinamide, Lipohydroxy Acid, Procerad lalu Zinc PCA, beberapa zat yang terdapat pada formulasi Effaclar Duo+M sebagai terapi pendamping di meningkatkan efektivitas terapi jerawat.
Selain itu, sebuah studi terbaru oleh Perdoski menunjukkan validitas yang tersebut tinggi pada Spotscan+, teknologi berbasis Artificial Intelligence dengan medical-grade analysis.
“Perkembangan pengetahuan dasar sangat berpengaruh terhadap perkembangan tata laksana penyakit pada bidang dermatologi termasuk akne vulgaris. Buku pedoman ini disusun secara komprehensif juga didedikasikan untuk sejawat dokter sehingga menjadi rujukan yang tersebut terpercaya di menangani hambatan akne,” kata Ketua Umum Perdoski, Dr Hanny Nilasari.
“Misi kami untuk menghadirkan pembaharuan produk-produk seperti Effaclar Duo+M dan juga teknologi seperti Spotscan+ yang mana bermanfaat kemudian mudah dijangkau, dan juga terbukti efektif serta aman di tempat berbagai studi klinis untuk membantu pejuang jerawat pada Indonesia,” ujar Silvia Yohana, General Manager, L’Oreal Dermatological Beauty.
Sementara. spotscan+ menjadi alat yang dimaksud sangat efektif untuk membantu baik dermatolog atau pun pejuang jerawat.
Prof. Satya Wydya Yenny menjelaskan, bagi pejuang jerawat, Spotscan+ menawarkan screening awal yang tersebut membantu mereka, khususnya di tempat tempat dengan akses terbatas ke dermatologis, menilai tingkat keparahan jerawat merekan kemudian memutuskan apakah konsultasi medis lebih banyak lanjut diperlukan.