olahraga

Zhang Zhilei vs Agit Kabayel: Siapa yang digunakan Meraih kemenangan juga Mengapa?

Ligapedianews.com – Zhang Zhilei vs Agit Kabayel : Siapa yang dimaksud menang kemudian mengapa? Masih ada kesan pada Zhang Zhilei, bahkan di tempat usianya yang mana ke-41, bahwa kita masih belum mengetahui seberapa bagus – atau bahkan rata-rata – dirinya. Hal yang digunakan sebanding dapat dikatakan untuk lawannya pada hari Sabtu, sesama penantang kelas berat Agit Kabayel, yang tersebut pada dua pertarungan terakhirnya akhirnya mulai menunjukkan beberapa pukulan pada rekor tak terkalahkannya.

Untuk alasan-alasan penemuan itu saja, pertarungan hari Hari Sabtu di area Arab Saudi, yang tersebut mempertemukan mereka di 12 ronde yang mana dijadwalkan, adalah konferensi yang digunakan menarik. Ketidakpastian yang digunakan melingkupi Zhang Zhilei, 27-2-1 (22 KO), kemungkinan besar sebagian besar disebabkan oleh kecenderungannya untuk memudar, kehilangan kebugaran, lalu kehabisan ide pada paruh kedua pertandingan.

Hal itu terjadi ketika ia ditahan imbang selama 10 ronde oleh Jerry Forrest yang dimaksud tidak ada diunggulkan pada tahun 2021, terlihat jelas bahwa ia kehilangan tenaga pada waktu dikalahkan oleh Filip Hrgovic pada tahun berikutnya, juga yang digunakan terbaru, pada waktu Joseph Parker menyelesaikan laga dengan kuat untuk mengalahkan petinju kidal dengan syarat China itu pada jarak yang digunakan identik tahun lalu. Dalam ketiga laga tersebut, Zhang unggul lebih tinggi awal juga mencetak beberapa knockdown.

Terlalu fokus pada pengosongan tangki tenaga lalu menyimpulkan bahwa yang digunakan perlu dilaksanakan seseorang untuk mengalahkannya hanyalah bertahan cukup lama akan merugikan kekuatan yang digunakan ia bawa sejak awal. Bertahan melawan Zhang, walau sangat kemungkinan besar dilakukan, membutuhkan ketabahan, determinasi kemudian kemampuan untuk menahan pukulan kiri yang tersebut paling kuat di kelas berat.

Kadang-kadang ada juga kelucuan di karyanya. Dia tentu semata miliki dasar-dasarnya kemudian tiada diragukan lagi dapat bertinju, tetapi memukul, seperti yang tersebut rutin beliau ingatkan untuk kita, adalah spesialisasinya. Kita tiada boleh lupa bahwa Joe Joyce, sesama mantan peraih medali Olimpiade, secara luas dianggap sebagai atlet yang dimaksud sangat kuat sampai kekuatan lengan Zhang, yang mana suka melontarkan pukulan panjang juga lurus, memproduksi dagu atlet Inggris itu hancur berantakan.

Dua kemenangan melalui penyelesaian pada tahun 2023, di laga beruntun, kemungkinan besar akan masih menjadi yang digunakan paling impresif bagi Zhang. Penghancuran lima ronde berhadapan dengan Deontay Wilder juga layak dipuji, namun penurunan performa mantan bos WBC ini telah terlihat sejak awal bulan Juni lalu. Tambahkan beberapa knockdown yang dicetaknya melawan Parker juga Hrgovic juga tugas yang menanti Kabayel telah jelas: Untuk menang, beliau harus membuktikan kemampuannya di dalam sepanjang pertandingan.

Petinju jika Jerman ini miliki rekor 25-0 (17 KO), merupakan penantang abadi. Petinju berusia 32 tahun ini mulai dikenal ketika ia mengalahkan Derek Chisora di 12 ronde pada tahun 2017, namun kemajuannya, meskipun ia adalah juara Eropa serta dinilai baik oleh badan-badan yang tersebut berwenang, sangat lambat hingga ia diundang ke Arab Saudi untuk menjadi lawan bagi Arslanbek Makhmudov pada akhir 2023. Kabayel, pada sebuah penampilan luar biasa, mengejek rekor 18-0 milik rivalnya dengan kemenangan empat ronde yang tersebut kejam, menjatuhkan Makhmudov tiga kali.

Related Articles