berita terbaru

Wamenperin dorong lapangan usaha alkes substitusi impor lalu tingkatkan P3DN

Ligapedia.news Ibukota – Wakil Menteri Pertambangan (Wamenperin) Faisol Riza memacu sektor alat kemampuan fisik (alkes) domestik untuk menguatkan substitusi impor, menciptakan lapangan kerja, memfasilitasi pengiriman teknologi, lalu mengupayakan peningkatan penyelenggaraan hasil pada negeri (P3DN).

Dirinya pada pernyataan dalam Jakarta, hari terakhir pekan menyampaikan permintaan alat kemampuan fisik di negeri diproyeksikan terus meningkat, didorong oleh perkembangan penduduk, dinamika epidemiologi, juga ekspansi sarana layanan kesehatan. Namun ketika ini alat yang dimaksud masih didominasi item impor.

Seperti halnya barang ventilator yang tersebut pada waktu ini termasuk pada 10 besar alat kemampuan fisik dengan nilai impor tertinggi, yang dimaksud pada tahun 2024 tercatat sebesar 68,4 jt dolar Negeri Paman Sam atau naik dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal ini mengindikasikan tantangan besar kemandirian sektor kemampuan fisik nasional, sekaligus meninjau prospek besar yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku bidang alkes.

Oleh sebab itu, pihaknya mengapresiasi peluncuran infrastruktur produksi ventilator yang mana dilaksanakan oleh PT Dräger Indonesia di area Bekasi, Jawa Barat pada 19 Juni.

“Saya mengucapkan selamat terhadap PT Dräger Indonesia, akibat penanaman modal yang tersebut diadakan tak hanya saja menunjukkan kepercayaan terhadap peluang bursa Indonesia, tetapi juga merupakan sumbangan nyata pada menguatkan pondasi kemandirian bidang alat kemampuan fisik nasional,” kata dia.

Lebih lanjut, ia menyampaikan kinerja sektor sektor manufaktur Indonesia pada waktu ini menunjukkan capaian yang positif. Berdasarkan data World Bank serta United Nations Statistics, nilai Manufacturing Value Added (MVA) Indonesia pada tahun 2023 mencapai 255,96 miliar dolar AS, menempatkan Indonesia di area peringkat ke-12 dunia kemudian ke-5 pada ASEAN.

Sementara itu, berdasarkan data BPS, sektor lapangan usaha pengolahan non-migas mencatatkan kontribusi sebesar 17,50 persen terhadap Ekonomi Nasional pada triwulan I tahun 2025, naik sebesar 17,47 persen dibandingkan periode yang dimaksud identik tahun 2024.

Data ini menunjukkan bahwa sektor manufaktur Indonesia juga masih tercatat sebagai sektor utama penopang perkembangan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, lalu kinerja ekspor nasional.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Artificial Intelligence pada situs web ini tanpa izin tercatat dari Kantor Berita ANTARA.

Related Articles