
https://ligapedianews.com/ Ibukota Indonesia (ANTARA) – Pengendara motor matik atau skutik kerap kali tergoda untuk “geber” gas, teristimewa pada waktu motor masih statis dalam berada dalam kemacetan. Kebiasaan ini kerap dianggap sepele oleh sejumlah pengendara.
Namun, tindakan yang dimaksud berisiko tinggi merusak komponen mesin serta CVT. Jika terus dilakukan, kerusakan fatal pun dapat terjadi lalu berdampak pada biaya perbaikan yang digunakan bukan sedikit.
Dampak negatif rutin geber motor matik
1. Kerusakan pada mesin
Menurut Endro Sutarno dari SiTEPAT, menggeber gas motor matic pada waktu kondisi statis (misalnya di area standar sedang atau macet) memproduksi mesin bekerja tanpa beban. Akibatnya, piston bisa jadi menghantam klep, klep mampu bengkok, bahkan connecting rod berisiko patah. Dalam persoalan hukum ekstrem, mesin dapat turun total.
2. Komponen CVT (Transmisi otomatis) terdampak
Menggeber gas sembari menahan rem (misalnya pada lampu merah atau macet) menimbulkan komponen CVT seperti V‑belt, roller, pulley, kampas kopling, kemudian rumah kopling bekerja ekstra serta panas secara berulang. Akibatnya:
• V‑belt cepat retak atau putus sebab tarik‑ulur terus-menerus.
• Roller serta pulley mengalami aus lebih banyak cepat, menyebabkan getaran lalu pernyataan berisik.
• Kampas kopling serta rumahnya bisa jadi cepat habis, menyebabkan bunyi decitan kemudian akselerasi tersendat.
Baca juga: Rawat gearbox motor matik dengan tiga langkah ini
3. Simptom awal yang mana kerap muncul
Pengendara rutin mulai menyadari ketidakwajaran saat:
• Muncul pendapat kasar atau “ngerok” dari pada CVT
• Akselerasi terasa tiada halus, seperti ada jeda atau tertahan pada putaran menengah.
• Timbul getaran kuat ketika berjalan dikarenakan komponen aus.
• Terasa motor “ngempos” juga kehilangan tenaga pada waktu digas.
Baca juga: Kiat rawat jaket motor, isi waktu #DiRumahAja
Tips merawat motor matic agar awet
1. Hindari menggeber pada waktu motor statis
Diam-diam menggeber ketika sikap di area tempat tidak ada memberikan beban pada CVT lalu mesin faktor utama kerusakan dini.
2. Panaskan mesin dulu sebelum digunakan
Idntimes lalu Oke Jambi menyarankan tunggu 1–2 menit agar oli melumasi seluruh komponen mesin sebelum gas ditarik penuh.
3. Jangan menyingkap gas sambil tarik rem
Hindayat mengingatkan agar gas kemudian rem tak dioperasikan bersamaan akibat akan memproduksi V-belt “tarik-ulur” berlebihan.
4. Lakukan servis CVT juga ganti sabuk sesuai anjuran
Servis rutin dan juga pembersihan debu di CVT krusial. Ganti V-belt dan juga roller tiap 15.000–20.000 km agar performa masih optimal.
Menggeber motor matic bukanlah sekadar mitos, kebiasaan yang disebutkan menghadirkan dampak serius. Mesin bisa saja bermasalah, CVT rusak, bahkan biaya perbaikan berisiko membengkak apabila terus dilakukan.
Namun, dengan menghindari geber di keadaan statis, memanaskan mesin sebelum jalan, juga rutin servis kemudian menggunakan oli yang tepat, performa motor dapat terjaga maksimal serta komponen masih awet.
Baca juga: Rawat skuter metik anda dengan lima langkah berikut