
Jakarta – Sebuah penelitian dari China menggunakan Artificial Intelligence (AI) untuk menemukan sejarah bumi yang digunakan hilang. Periode yang digunakan disebut Eon Hadean itu merupakan waktu yang dimaksud pas untuk memahami asal-usul benua.
“Namun batuan ketika itu sangat langka. Satu-satunya sampel yang dimaksud diketahui berasal dari Acasta Kanada sekitar 4,03 miliar tahun lalu,” kata Jia Liu, pemimpin penelitian dari Fakultas Bidang Studi Kebumian Universitas Zheijiang, diambil dari Scitechdaily, Awal Minggu (14/7/2025).
Aktivitas geologis yang tersebut intens pada masa awal Bumi menghasilkan sebagian besar batuan dari masa itu sudah hancur. Pada akhirnya, periode itu disebut sebagai bab yang digunakan hilang pada sejarah Bumi oleh para ilmuwan.
Salah satu petunjuk berharga dari zaman itu adalah mineral bernama zirkon. Beberapa kristal ditemukan di wilayah Jack Hills di dalam Australia kemudian berasal lebih tinggi dari 4,3 miliar tahun lalu.
Kristal yang disebutkan menyimpan detail aktivitas magma pada zaman Bumi purba. Tim peneliti berupaya menggali tambahan pada menggunakan Kecerdasan Buatan dengan basis data dari zirkon beku juga batuan induknya.
Mereka mengakumulasi basis data yang digunakan terdiri 14 ribu zirkon juga 823 catatan batuan yang digunakan cocok. Kemudian para peneliti melatih model pembelajaran mesin untuk menemukan pola unsur jejak keduanya.
Liu menggunakan pengaplikasian Teknologi AI sangat menawan untuk mampu mengungkapkan hubungan zirkon juga batuannya. Menurutnya dapat memberitahu evolusi kerak awal Bumi.
“Ini memberi kesempatan memacu catatan batuan yang digunakan mundur hampir 400 jt tahun serta mengeksplorasi cara evolusi kerak paling awal,” jelasnya.
Dari studi tersebut diketahui kerak Hadean terbentuk lewat tektonik konvergen. Cara yang hampir mirip juga terbentuk ketika tumbukan benua.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tiba-tiba Muncul Gunung Baru dalam Jawa Tengah, Ini adalah Kata Ahli Geologi