berita viral

Rekomendasi film tentang sekolah untuk rayakan Hari Pendidikan

ligapedianews.com Ibukota Indonesia – Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang dimaksud jatuh setiap tanggal 2 Mei, momen ini menjadi pengingat pentingnya peran lembaga pendidikan untuk membentuk generasi masa depan bangsa Indonesia.

Hardiknas juga diperingati sebagai mengenang jasa Ki Hadjar Dewantara, bapak sekolah nasional yang rela memperjuangkan hak belajar bagi seluruh anak bangsa pada masa kolonial.

Film-film bertema sekolah pun hadir sebagai inspiratif yang tidaklah hanya saja untuk menghibur, tetapi juga mengandung nilai-nilai perjuangan, arahan moral, serta semangat belajar yang digunakan tinggi.

Berikut ini adalah rekomendasi film jika pada hingga luar negeri tentang sekolah yang digunakan sanggup ditonton pada Hari Pendidikan Nasional, sebagai refleksi serta motivasi untuk memajukan dunia pendidikan.

1. Laskar Pelangi (2008)

"Laskar Pelangi" adalah sebuah adaptasi layar lebar dari novel terpopuler karya Andrea Hirata yang digunakan menggambarkan kisah inspiratif satu puluh anak sekolah di tempat Belitung yang terpencil.

Sekolah ini menghadapi berbagai keterbatasan kondisi, namun masih berjuang memberikan sekolah yang mana layak untuk anak muridnya.

Film ini mengandung makna tentang persahabatan, semangat mengejar mimpi, juga peran guru yang tersebut sangat peduli di membimbing murid-muridnya.

2. Taare Zameen Par (2007)

"Taare Zameen Par" termasuk film Bollywood dari India yang digunakan menceritakan kisah seseorang anak disleksia bernama Ihsan. Ia rutin dianggap anak bermasalah oleh orang pada sekitarnya, termasuk ayahnya sendiri.

Namun, ada pribadi guru yang dimaksud membimbingnya dengan penuh perhatian. Akhirnya, guru itu pun berhasil menggali kemungkinan serta bakat unik yang dimiliki Ihsan, sehingga ia dapat berprestasi.

Film ini mengajarkan bahwa setiap anak miliki keunikan serta kemungkinan yang digunakan wajib didukung oleh guru lalu orang tua, hingga mendidiknya dengan metode yang tepat lalu lebih tinggi inovatif.

3. Negeri 5 Menara (2012)

Diadaptasi dari karya A. Fuadi, film Indonesia "Negeri 5 Menara" menceritakan tentang perjalanan Alif, manusia remaja dari Danau Maninjau, Sumatra Barat, yang awalnya bercita-cita melanjutkan sekolah tingginya pada ITB.

Namun, berhadapan dengan keinginan ibunya, ia akhirnya menempuh sekolah di area Pondok Madani, pesantren yang dimaksud berada di area Ponorogo, Jawa Timur.

Di sana, Alif bertemu dengan lima sahabat dari berbagai wilayah di dalam Indonesia dan juga rutin duduk dengan di dalam bawah menara Pondok Madani sehingga dia dijuluki "Sahibul Menara".

Mereka menjalani keberadaan bersatu di area pesantren yang dimaksud disiplin, mempelajari ilmu agama lalu umum, juga semangat pantang menyerah dengan menerapkan motto "Man Jadda Wajada" (siapa yang mana bersungguh-sungguh akan berhasil).

Dengan menonton film ini, para penonton diajak memahami deskripsi peran institusi belajar dalam pesantren yang tersebut berhasil membentuk karakter, persahabatan beda budaya, kemudian menginspirasi untuk meraih mimpi besar dengan tekad kemudian kerja keras.

4. Nussa (2021)

Film animasi keluarga Indonesia ini mengisahkan perjalanan Nussa, individu anak berusia sembilan tahun yang cerdas juga inspiratif menghadapi tantangan pada waktu mengambil bagian kompetisi sains.

Nussa bertekad untuk mendapatkan juara pertama dengan merancang roket dari barang-barang bekas.

Namun, Jonni, teman rival Nussa datang dengan roket canggihnya, dan juga kabar bahwa Abba bukan dapat pulang untuk hadir ke kompetisinya. Hal ini pun menjadi ujian berhadapan dengan kegigihan kemudian rasa optimis Nussa.

5. The Teacher's Diary (2014)

"The Teacher's Diary" salah satu produksi perfilman Thailand tahun 2014, yang digunakan menceritakan suka duka kedua guru yang tersebut ditempatkan pada sekolah pelosok dengan berbagai rintangannya.

Melalui catatan harian yang merek gunakan untuk berbagi cerita, dia belajar mengenali permintaan murid dan juga mengembangkan metode pengajaran yang tepat.

Film ini menyampaikan arahan tentang betapa berharganya sebuah ketulusan, keuletan, kesabaran pengajar, serta kemampuan pembaharuan seseorang guru di mendidik anak-anak di tempat lingkungan yang tersebut serba sulit ini.

6. X + Y (A Brilliant Young Mind) (2014)

Film "X+Y," yang tersebut juga dikenal sebagai "A Brilliant Young Mind", menampilkan kisah Nathan Ellis, orang remaja Inggris yang autisme.

Nathan pernah mengalami kecelakaan. Setelah kejadian itu, obsesi kesukaan Nathan terhadap bilangan bulat meningkat serta berhasil menyebabkan dirinya mengikuti olimpiade matematika sebagai partisipan perwakilan negaranya.

Didukung oleh ibunya, kondisi autisme Nathan tidaklah menghalanginya untuk berprestasi hingga tingkat internasional.

Kisah ini pun menyoroti bagaimana bakat matematika kemudian dukungan institusi belajar dari keluarga, dapat menjadikan seseorang remaja autis meraih kesuksesan.

Dengan menonton rekomendasi film institusi belajar ini pada Hardiknas, kita dapat tambahan memahami makna sekolah sebagai hak kemudian kewajiban yang dimaksud harus diperjuangkan bersama, sebagaimana yang tersebut dicontohkan oleh Ki Hadjar Dewantara melalui semboyan "Tut Wuri Handayani".

Related Articles