
Ligapedianews.com Saya belum mampu spill akibat suratnya belum masuk, saya tiada sanggup komentari semua rumor, kami di dalam PSSI menjaga saja
Jakarta – Ketua Umum PSSI Erick Thohir menjamin proses naturalisasi dua pemain baru regu nasional Indonesia masih menanti kelengkapan dokumen resmi sebelum disampaikan ke publik.
“Kami sedang mengantisipasi surat-surat dari dua pemain ini. Naturalisasi harus dijalankan hati-hati. Kami tidak ada ingin sembarangan akibat prototipe yang mana sudah ada ada berhasil bergabung sebab cinta pada timnas Indonesia, tidak oleh sebab itu alasan komersial,” kata Erick pada jumpa pers di dalam Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis.
Sebelumnya Erick pernah menyatakan bahwa PSSI berada dalam mencoba mendatangkan dua pemain naturalisasi baru. Namun sampai pada waktu ini, ia tidak ada membocorkan siapa calon penggawa naturalisasi baru tersebut.
"Saya belum sanggup spill oleh sebab itu suratnya belum masuk, saya tiada mampu komentari semua rumor, kami pada PSSI menjaga saja," tuturnya.
"Respons dari kedua pemain kemudian orang tuanya positif, tapi kertasnya belum masuk, jadi kita harapkan prosesnya bersatu Mauro (Zijlstra), kita akan register Agustus, mudah-mudahan kita dapat kemudahan, kita akan menghadap ke Presiden minggu depan terkait hal ini," ujar Erick.
Terkait perekrutan atlet naturalisasi yang dimaksud dianggap tidak grade A, Erick mengingatkan bahwa Indonesia pada waktu ini belum memiliki peringkat FIFA yang dimaksud bagus.
"Kenapa kita hire Simon Tahamata, itu kita untuk lihat talent pool dalam U-17, U-20, U-23, juga senior, ini harus kita jaga dan juga lihat, kalau perkara Grade A dan juga B, itu sesuai dengan talent poolnya saja. Hal-hal seperti ini memang benar pemain kemudian ahli yang dimaksud kita mesti sadar diri, satu pemain memilih sebuah negara lantaran rangking kemudian kesempatan bermain," ujar Erick.
"Kebetulan, kita masih (peringkat) 118, jadi regu kepelatihan, pemain yang mana memilih kita, patut kita syukuri apabila yang tersebut kita dapat sudah ada naik. kalau mau lebih banyak tinggi, ya rangkingnya kita harus 50 dulu, kita sekarang kan baru 118," katanya.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Teknologi AI di dalam situs web ini tanpa izin tertoreh dari Kantor Berita ANTARA.