berita terbaru

Profil Timothy Ronald, “raja kripto” yang dimaksud ucapannya mengenai gym merebak

Ligapedianews.com DKI Jakarta – Nama Timothy kembali mencuat di area berada dalam sorotan masyarakat usai melontarkan pernyataan yang digunakan menuai kontroversi terkait kegiatan gym. Ia mengumumkan bahwa olahraga yang dimaksud “tidak disukai oleh orang pintar”, yang tersebut kemudian memancing reaksi keras dari banyak pihak.

Pernyataan yang dimaksud memicu gelombang kritik, tak semata-mata dari publik umum, tetapi juga dari beberapa orang figur rakyat yang tersebut turut menyampaikan kekesalannya. Dalam sebuah video yang padat dibagikan dalam media sosial, Timothy terlihat mengungkapkan pandangannya yang dianggap merendahkan.

Dalam perbincangannya di tempat kanal YouTube Niceguymo, Timothy menyampaikan pendapat yang memicu kontroversi pada kalangan warganet. Ia mengutarakan pandangan bahwa orang yang tersebut sangat menggemari aktivitas kebugaran fisik sampai sangat berbentuk badannya, khususnya gym, cenderung tidaklah termasuk pada kategori individu yang dimaksud cerdas.

Timothy selama ini dikenal luas sebagai salah satu tokoh terkemuka pada dunia aset digital, bahkan dijuluki “Raja Kripto Indonesia”. Ia kerap membagikan edukasi seputar finansial melalui berbagai media daring. Namun, komentar terbarunya menimbulkan namanya kembali menjadi buah bibir, kali ini dengan nuansa yang digunakan berbeda.

Lantas, siapakah sebenarnya Timothy yang digunakan dikenal sebagai Raja Kripto Indonesia ini? Berikut profil singkatnya yang digunakan dihimpun dari berbagai sumber.

Profil Timothy Ronald

Timothy Ronald, pria yang mana dijuluki sebagai Raja Kripto Indonesia, lahir di dalam Tangerang Selatan pada 22 September 2000. Ia merupakan individu pengusaha, investor, sekaligus edukator finansial yang tersebut miliki darah campuran Indonesia serta Tiongkok dari kedua orang tuanya.

Saat menginjak usia 15 tahun, Timothy harus menghadapi masa sulit, salah satunya adalah perceraian orang tuanya. Di sedang situasi tersebut, ia mulai mencoba terjun ke dunia pembangunan ekonomi saham dengan memanfaatkan penghasilannya dari pekerjaan paruh waktu.

Ia pun mulai merintis bidang usaha sejak muda dengan berbagai ide kreatif yang dimaksud menarik minat pembeli. Salah satu upayanya adalah berjualan pomade impor secara online. Sayangnya, bidang usaha yang disebutkan terpaksa dihentikan dikarenakan terkendala izin edar.

Tak menyerah, Timothy terus mencari kesempatan dengan berjualan sedotan stainless kepada teman-teman sekitarnya. Uang yang tersebut ia kumpulkan dari usaha kecil yang dimaksud kemudian ia investasikan ke di aset kripto, termasuk Bitcoin. Berbekal ketekunan serta keberanian mengambil risiko, Timothy berhasil meraih keuntungan mencapai Rp1 miliar di dalam usia 20 tahun dari penanaman modal kripto.

Pencapaian ini mendorongnya untuk berbagi ilmu seputar finansial dengan mendirikan platform digital edukasi penanaman modal "Ternak Uang" dengan Raymond Chin lalu Felicia Putri Tjiasaka. Pada tahun 2022, ia meluncurkan Akademi Crypto sebagai langkah lanjutan untuk memperdalam pemahaman rakyat mengenai aset digital.

Melalui berbagai jaringan edukasi-nya, Timothy berhasil menarik perhatian sejumlah orang mulai dari pemula hingga yang dimaksud telah berpengalaman untuk lebih besar melek investasi.

Meski demikian, sosoknya juga kerap menuai sorotan oleh sebab itu pernyataan-pernyataan yang digunakan dianggap kontroversial. Hal inilah yang tersebut menghasilkan sebagian umum menanggapi dirinya dengan kritis, teristimewa ketika komentar-komentar-nya dianggap kurang pantas.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Artificial Intelligence dalam situs web ini tanpa izin tertoreh dari Kantor Berita ANTARA.

Related Articles