
Ligapedianews.com DKI Jakarta – otoritas Provinsi (Pemprov) DKI Ibukota mengutamakan tata kelola air yang modern di penataan tiga taman di tempat kawasan Barito, Ibukota Selatan, sehingga lingkungan di tempat area yang dimaksud berkelanjutan kemudian adaptif terhadap inovasi iklim.
Koordinator Staf Khusus Gubernur DKI Ibukota Indonesia Firdaus Ali di area Jakarta, Sabtu, menyatakan tata kelola yang dimaksud salah satunya mencakup pengerjaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) guna menjaga dari aliran limbah domestik mengalir ke taman.
Selain itu, sambung dia, dalam kawasan yang disebutkan juga disiapkan saringan sampah sehingga aliran airnya bersih, tidak ada bercampur dengan sampah.
"Infrastruktur pengendali banjir yang disediakan itu disiapkan agar air limpasan atau run off yang tersebut ada sanggup kita kendalikan, sehingga dampaknya ke kawasan akan dapat semakin kita minimalisasi," kata Firdaus.
Penataan tiga taman di tempat kawasan Barito, yakni Taman Langsat, Taman Leuser, lalu Taman Ayodya yang kemudian disatukan menjadi Taman Bendera Pusaka.
Elemen khas ketiga taman tersebut, yaitu badan air berbentuk kanal atau sungai yang tersebut mengalir membelah kawasan, juga kolam yang tersebut menguatkan karakter lanskap. Keseluruhan elemen itu dapat memperkuat fungsi ekologis taman.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum menuturkan debit air limbah yang mana akan diolah IPAL adalah 800 meter kubik per hari.
Kemudian, hasil keluaran dari IPAL akan memenuhi Baku Mutu Air Limbah Domestik yang tersebut diatur di Peraturan Menteri Lingkungan Hidup juga Kehutanan No. P.68/2016.
"Program sanitasi ini dirancang untuk mengantisipasi berbagai tantangan perkotaan, seperti urbanisasi, inovasi iklim, juga tekanan lingkungan," ujar Ika.
Upaya yang disebutkan diharapkan mampu menjaga kebugaran rakyat sekaligus kelestarian lingkungan hidup sehingga terwujud pengerjaan di area bidang lingkungan kemudian kondisi tubuh yang mana terintegrasi juga berkelanjutan.
Di kawasan taman tersebut, lanjut dia, juga akan diperbaiki saluran drainasenya untuk membantu mereduksi debit limpasan air ke Hang Lekir, Hang Jebat, juga sekitarnya pada waktu musim hujan.
Sementara ketika musim kemarau, air yang dimaksud mengalir dalam saluran penghubung (PHB) Jelawe bisa jadi tambahan jernih lantaran sudah ada diolah melalui IPAL.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Kecerdasan Buatan di dalam situs web ini tanpa izin tercatat dari Kantor Berita ANTARA.