lifestyle

Minum bir sanggup bikin perut buncit, mitos atau fakta?

ligapedianews.com Ibukota Indonesia – Istilah beer belly atau perut buncit akibat terlalu banyak mengonsumsi bir kerap menjadi perbincangan. Namun, benarkah kebiasaan minum bir atau minuman beralkohol lainnya mampu menyebabkan penumpukan lemak di area area perut?

Sejumlah penelitian ilmiah menunjukkan bahwa konsumsi alkohol di jumlah keseluruhan tinggi memang benar berhubungan erat dengan peningkatan lemak perut (visceral fat). Salah satunya riset yang dimaksud dipublikasikan pada European Journal of Nutrition, yang mana melibatkan lebih tinggi dari 3.000 partisipan pria juga wanita jika Spanyol berusia 25–74 tahun.

Penelitian yang tersebut dilaksanakan pada 1999–2000 itu menemukan, pria yang dimaksud mengonsumsi tambahan dari tiga gelas minuman beralkohol per hari memiliki risiko hingga 80 persen lebih banyak tinggi mengalami penumpukan lemak perut dibandingkan mereka yang minum tambahan sedikit.

Mengapa alkohol bisa jadi bikin perut buncit?
Alkohol mengandung kalori serta gula yang mana tinggi. Kalori yang disebutkan akan diubah tubuh menjadi cadangan energi dalam bentuk lemak. Pada pria, lemak cenderung disimpan di dalam area perut, sementara pada wanita biasanya menumpuk dalam pinggul atau bokong. Inilah yang dimaksud menyebabkan kebiasaan minum bir rutin dikaitkan dengan perut buncit.

Selain itu, alkohol dapat memperlambat metabolisme tubuh. Ketika seseorang mengonsumsi alkohol, hati akan memprioritaskan untuk membakar alkohol, bukanlah lemak. Akibatnya, proses pembakaran lemak menjadi terhambat.

Alkohol juga diketahui dapat meningkatkan nafsu makan. Tidak jarang, minuman ini dikonsumsi bersamaan dengan makanan tinggi lemak seperti piza, kentang goreng, atau gorengan, sehingga penumpukan kalori semakin mudah terjadi.

Seorang ahli endokrin juga obesitas, Michael Jensen, menegaskan bahwa konsumsi alkohol berhubungan erat dengan meningkatnya lingkar pinggang pada pria. Meski demikian, hasil penelitian pada wanita masih menunjukkan variasi.

Bukan satu-satunya penyebab
Meski konsumsi bir atau minuman beralkohol terbukti berkontribusi terhadap perut buncit, faktor ini bukanlah satu-satunya penyebab. Pola makan tidaklah sehat, kurang olahraga, dan juga faktor usia juga berperan besar pada memengaruhi lingkar perut.

Untuk menurunkan risiko perut buncit sekaligus melindungi kebugaran hati, para ahli menyarankan agar konsumsi alkohol dibatasi. Misalnya, belaka sekali pada seminggu atau memilih jenis minuman beralkohol rendah kalori.

Lebih jauh, menjaga pola makan sehat juga rutin berolahraga tetap saja menjadi kunci utama di menghindari penumpukan lemak di area perut.

Kesimpulan
Dengan demikian, anggapan bahwa minum bir bisa saja menyebabkan perut buncit bukanlah sekadar mitos. Fakta ilmiah menunjukkan bahwa konsumsi alkohol berlebih memang benar meningkatkan risiko penumpukan lemak di tempat perut. Namun, gaya hidup secara keseluruhan juga memegang peranan penting.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Kecerdasan Buatan dalam situs web ini tanpa izin tertoreh dari Kantor Berita ANTARA.

Related Articles