
ligapedianews.com Ibukota – Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan, riset serta kajian yang digunakan lebih besar lanjut dan juga menyeluruh diperlukan untuk mengupas informasi yang dimaksud komprehensif pada Laman Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat.
Lewat diskusi masyarakat bertajuk “Melihat Kembali Nilai-Nilai Penting Website Cagar Budaya Nasional Gunung Padang: suatu Upaya Pelestarian Cagar Budaya Berkelanjutan” yang dimaksud dijalankan Selasa, Fadli mengungkapkan, kajian juga penelitian yang mana yang dimaksud dilakukan dengan dengan beberapa lembaga hingga ahli terkait diharapkan menghadirkan informasi situs budaya lalu sejarah tersebut.
“Saya kira kita di tahap awal pada penelitian. Tentu kalau kita lakukan riset lebih tinggi lanjut terhadap Gunung Padang ini kita perlu ada kolaborasi dengan berbagai lembaga, pihak kemudian ahli-ahli diperlukan juga mengundang ahli dari luar untuk melakukan riset megalitik Gunung Padang,” jelas Fadli ketika ditemui pada Jakarta, Selasa.
Dirinya mengakui bahwa beberapa tulisan yang ia simak, situs Gunung Padang miliki usia yang tersebut berbeda-beda. Sementara mengamati jejak sejarah, situs ini menurut beliau merupakan warisan yang mana dibuat oleh tangan manusia bila berdasarkan sisa peninggalan yang dimaksud masuk pada zaman megalitikum ini.
Sebelumnya, Menteri Kebudayaan menegaskan pemerintah berikrar untuk melanjutkan penelitian lalu kajian ilmiah terkait situs Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat setelahnya sempat terhenti. Dengan mempertemukan para ahli, baik yang dimaksud menggalang maupun yang dimaksud memiliki pandangan berbeda akan menghadirkan titik temu terkait situs megalitik itu.
“Kami akan segera mengakumulasi para ahli yang tersebut berbeda pendapat juga. Ahli-ahli yang dimaksud pro juga kontra, atau yang tersebut berpendapat berbeda-beda untuk dikumpulkan. Karena tesis, antitesis itu bisa jadi menjadi sintesis kan begitu ya,” kata Fadli (9/1)
Penelitian terhadap situs bersejarah ini juga akan menjadi salah satu prioritas pemerintah untuk mengungkap tambahan jarak jauh sejarah lalu peradaban bangsa.
Menurut ia perbedaan pandangan yang tersebut muncul di tempat kalangan arkeolog selama ini adalah bagian dari dinamika ilmiah yang digunakan wajar.
Menbud menekankan pentingnya forum dialog antar ilmuwan untuk mencari solusi terbaik terkait langkah penelitian serta pelestarian situs tersebut.