lifestyle

Kenali gejala serta penanganan iritasi epidermis dari serangga kamitetap

https://ligapedianews.com/ Ibukota – Kamitetap atau phereoeca uterella merupakan salah satu jenis serangga yang digunakan kerap ditemukan pada pada rumah. Serangga ini termasuk hama rumah tangga lantaran bentuknya menyerupai larva.

Kehadirannya dapat cukup mengganggu, sebab dapat menyebabkan rasa gatal pada kulit. Kamitetap biasanya hidup dengan memakan jaring laba-laba lalu banyak dijumpai pada bawah kasur, bagian atap, gudang, atau sudut ruangan yang digunakan jarang dibersihkan.

Selain itu, serangga ini juga berpotensi memicu reaksi alergi, khususnya pada orang yang tersebut sensitif terhadap debu maupun bulu hewan. Bulu halus yang digunakan berfungsi sebagai pertahanan diri kamitetap sanggup berbahaya bila bersentuhan secara langsung dengan kulit.

Lalu, apa semata gejala iritasi lapisan kulit akibat kamitetap serta bagaimana cara menanganinya? Berikut penjelasannya yang dirangkum dari berbagai sumber.

Gejala iritasi lapisan kulit akibat serangga kamitetap

1. Timbul rasa gatal pada lapisan kulit

Kontak secara langsung dengan kamitetap dapat menyebabkan rasa gatal pada kulit. Gatal ini biasanya cukup sulit dikendalikan, bahkan bisa jadi semakin meluas jikalau area yang digunakan terkena terus digaruk.

2. Muncul ruam merah

Gatal yang dimaksud ditimbulkan umumnya dihadiri oleh dengan ruam merah pada permukaan kulit. Kondisi ini sebaiknya segera ditangani agar ruam tidaklah semakin menyebar.

3. Kemerahan disertai rasa panas

Kulit yang tersebut terkena bulu kamitetap dapat mengalami kemerahan, terkadang disertai rasa perih atau panas. Hal ini terjadi sebab bulu halus serangga yang disebutkan menempel di area dermis sebagai mekanisme pertahanan diri.

4. Kulit menjadi kering

Ketika rasa gatal semakin kuat, refleks menggaruk banyak tidaklah sanggup dihindari. Namun, kebiasaan ini justru dapat menimbulkan epidermis terasa kasar, kering, kemudian tidak ada nyaman.

Cara penanganan iritasi dermis akibat kamitetap

1. Kompres dengan air dingin

Gunakan kain bersih yang tersebut dicelupkan ke di air dingin, lalu tempelkan pada area yang mana gatal selama 10–15 menit. Jika kain sudah ada tidaklah terasa dingin, ulangi dengan air baru agar efeknya tetap memperlihatkan optimal.

2. Mengonsumsi obat pereda

Jika rasa gatal semakin intens juga mengganggu aktivitas, Anda dapat mengonsumsi obat pereda nyeri seperti parasetamol atau antihistamin. Namun, bila keluhan tak kunjung reda, sebaiknya segera konsultasi ke dokter.

3. Manfaatkan baking soda

Baking soda mampu dijadikan alternatif alami untuk meredakan iritasi. Caranya, larutkan baking soda ke pada air hangat, lalu gunakan untuk berendam sekitar 30 menit. Metode ini membantu menurunkan rasa gatal, panas, maupun iritasi pada kulit.

4. Mengoleskan salep kortikosteroid

Salep kortikosteroid dapat membantu meredakan peradangan, ruam, juga iritasi pada kulit. Gunakan secara rutin sesuai anjuran. Namun, jikalau kondisi bukan kunjung membaik, segera periksakan diri ke tenaga medis untuk mendapatkan penanganan lebih besar lanjut.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Kecerdasan Buatan dalam situs web ini tanpa izin tercatat dari Kantor Berita ANTARA.

Related Articles