berita terbaru

Kemkomdigi paparkan strategi cegah ancaman penyalahgunaan Artificial Intelligence

Ligapedia.news Ibukota Indonesia – Pelaksana tugas (Plt) Pusat Kebijakan Krusial Kementerian Komunikasi serta Digital (Kemkomdigi) Oki Suryowahono memaparkan langkah-langkah strategis guna mengurangi ancaman penyalahgunaan teknologi kecerdasan buatan (AI).

"AI selalu menjadi dua sisi mata uang, bukanlah hanya saja tentang alat penyimpanan data, tapi sebagai manusia menurut saya ini ada hubungannya dengan privasi, hak asasi, dan juga masa depan kita," kata Oki dalam DKI Jakarta Selatan pada Selasa.

Oki memaparkan terdapat beberapa jumlah tantangan yang digunakan dihadapi manusia seiring dengan berkembangnya teknologi Artificial Intelligence pada waktu ini. Pertama, Kecerdasan Buatan dinilai berkaitan dengan isu hak asasi manusia.

Apabila disalahgunakan, teknologi berbasis Teknologi AI seperti alat pemindai wajah kemudian deepfake berpotensi digunakan untuk memantau, mengontrol, hingga menindas manusia.

Kedua, penyalahgunaan Kecerdasan Buatan juga dapat menyebabkan pelanggaran hak cipta, mengingat kemampuan teknologi yang disebutkan di menciptakan konten baru memanfaatkan berbagai konten yang mana sudah pernah ada sebelumnya.

"Ada berbagai kemampuan Teknologi AI yang tersebut mampu menciptakan suatu image dari berbagai macam konten yang tersebut ada juga menyebabkan pertanyaan ini punya siapa? Hak cipta ini punya siapa?," ujar Oki.

Ketiga, Kecerdasan Buatan juga dapat disalahgunakan untuk mencuri data juga melakukan kejahatan siber yang tersebut merugikan banyak pihak. Oleh dikarenakan itu, Oki memaparkan sebagian strategi yang dimaksud dilaksanakan Kemkomdigi pada menjaga dari hal-hal tersebut.

Pertama, Kemkomdigi meningkatkan kekuatan pendekatan berbasis etika di pemanfaatan teknologi AI. Hal itu didukung oleh Surat Edaran Menteri Komunikasi dan juga Informatika Nomor 9 Tahun 2023 tentang Etika Kecerdasan Artifisial.

Langkah berikutnya adalah pembangunan infrastruktur bidang digital yang mana tambahan merata dalam mana ia menyoroti masih terdapat kesenjangan infrastruktur antara Pulau Jawa dengan wilayah Indonesia Timur, khususnya di area area terpencil.

Kemudian, peningkatan literasi dan juga kemampuan talenta digital Indonesia salah satunya melalui kegiatan Digital Talent Scholarship guna menciptakan sumber daya manusia berdaya saing global.

"Bagaimana kami bisa jadi meningkatkan kemampuan dan juga daya saing talenta di dalam Indonesia untuk kemungkinan besar masuk ke generasi AI," ucap Oki.

Terakhir, menggalakkan lalu memfasilitasi integrasi teknologi Teknologi AI dengan berbagai sektor strategis seperti perdagangan, kesehatan, hingga lembaga pendidikan agar berjalan lebih lanjut efisien.

"Kami pada waktu ini telah mulai mencoba untuk meng-encourage ataupun memfasilitasi seluruh sektor-sektor kesehatan, institusi belajar atau logistik perdagangan itu sudah ada mulai masuk ke dunia digital serta dengan adanya Kecerdasan Buatan pasti akan semuanya menjadi lebih lanjut efisien," kata Oki.

Related Articles