
Ligapedia.news DKI Jakarta – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) membenarkan terdapat 19 pekerja migran non-prosedural yang mana terindikasi kuat menjadi korban langkah pidana perdagangan orang (TPPO) di tempat Dubai.
"Terkait dengan list 19 orang yang terindikasi kuat mengalami TPPO di dalam Dubai, memang sebenarnya benar apa adanya, bahwa ada 19 orang yang digunakan kabur dari majikannya," kata Menteri P2MI Abdul Kadir Karding pada konferensi pers pada Kantor Kementerian P2MI, Jakarta, Jumat.
Setelah kabur dari majikannya di area Dubai itu, para PMI non-prosedural yang dimaksud lantas mendapat iming-iming untuk bekerja di tempat tempat baru juga di area tempat baru itu mereka malah dipertemukan dengan mucikari kemudian diperkerjakan sebagai pekerja seks komersial (PSK).
Dari 19 orang tersebut, Menteri Karding menyatakan tujuh orang dalam antaranya telah lama dipulangkan ke Indonesia serta 12 orang sisanya ini pada waktu ini sedang mengikuti proses hukum dalam Dubai.
Karena Dubai tidak tujuan penempatan untuk pekerja domestik di tempat berada dalam moratorium, maka para PMI yang disebutkan dikategorikan sebagai pekerja migran yang mana berangkat secara non-prosedural.
KemenP2MI, kata Menteri Karding, sudah pernah bekerja sebanding dengan KBRI dan juga konsulat di area Dubai lalu permasalahan para PMI yang dimaksud sudah pernah dapat diatasi, dengan 12 PMI yang dimaksud masih ada di area sana ditempatkan dalam tempat penampungan dalam KBRI di tempat Abu Dhabi lalu akan dipulangkan setelahnya proses pemeriksaan dilakukan.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri RI pada hal itu juga membuka hotline khusus, yaitu 97156332261 bagi para WNI yang digunakan ingin menyampaikan pengaduan-pengaduan lainnya.
Terkait tindakan hukum TPPO tersebut, Menteri Karding juga kembali mengimbau warga untuk bekerja ke luar negeri melalui jalur resmi sehingga proteksi terhadap merekan dapat terjamin.
"Kalau mau berangkat bekerja (keluar negeri), tolong mengikuti prosedur yang tersebut ada sehingga Anda semua terdata," demikian katanya.