lifestyle

Kebijakan Tarif Trump Dinilai Bisa Berdampak Bagi Lini Asuransi Marine Cargo

Ligapedia.news Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan pembaruan tarif impor pada Rabu (2/4). Selain pemberlakuan tarif dasar sebesar 10% untuk hampir semua barang impor yang masuk ke AS, Trump juga memberlakukan tarif timbal balik terhadap beberapa orang negara, termasuk Indonesia sebesar 32%. 

Kebijakan baru dari Trump yang disebutkan dinilai sanggup berdampak negatif bagi bidang perasuransian.

Pengamat Asuransi sekaligus Ketua Umum Komunitas Penulis Asuransi Indonesia (KUPASI) Wahyudin Rahman mengatakan, kinerja asuransi marine cargo bisa hanya menjadi negatif apabila peperangan tarif menekan ukuran perdagangan atau memaksa pengalihan rute yang digunakan lebih banyak panjang serta berisiko.

“Tentu belaka dapat terjadi kenaikan klaim. Misalnya, disebabkan kehancuran barang, penundaan, maupun risiko geopolitik,” kata beliau terhadap Kontan, Kamis (3/4).

Oleh sebab itu, Wahyudin berpendapat perusahaan asuransi yang mana menyediakan asuransi marine cargo harus siap menyesuaikan pricing dan cakupan polis agar masih kompetitif juga menjaga profitabilitas.

Sementara itu, Wahyudin sempat menyampaikan setidaknya ada 4 tantangan utama yang dimaksud akan dihadapi lini asuransi marine cargo pada tahun ini.

Pertama, ia mengatakan adanya risiko geopolitik serta peperangan tarif. Kedua, ia berpendapat fluktuasi biaya pengiriman, seperti lonjakan biaya logistik, termasuk bunker fuel dan biaya kanal, bisa saja memengaruhi nilai pertanggungan lalu ketentuan underwriter. 

Ketiga, adanya inovasi regulasi. Wahyudin menjelaskan pengetatan aturan terkait standar pengiriman internasional kemudian aspek lingkungan sanggup menambah kompleksitas proses klaim juga underwriting

Keempat, terkait dengan teknologi lalu inovasi. Menurut Wahyudin, adopsi teknologi pada pelacakan kargo serta blockchain dalam pengelolaan dokumen berpotensi mengubah cara polis serta klaim. Dengan demikian, ia menyatakan perusahaan asuransi yang dimaksud lamban beradaptasi bisa saja kehilangan daya saing.

Untuk prospek tahun ini, ia menerangkan kinerja asuransi marine cargo bisa semata terjaga apabila eksportir tetap saja agresif mencari lingkungan ekonomi alternatif, jumlah perdagangan tetap saja terjaga, bahkan beralih ke destinasi baru yang mana mampu memperluas keinginan asuransi marine cargo. 

Sebagai informasi, berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), pendapatan premi asuransi marine cargo lapangan usaha mencapai Mata Uang Rupiah 5,31 triliun pada 2024. Skor itu meningkat 4,2%, jikalau dibandingkan periode sejenis tahun sebelumnya. 


Survei KG Media


Related Articles