
Ligapedianews.com Bangkok – otoritas Kamboja pada Mingguan memasukkan pengaduan terhadap Mahkamah Internasional (ICJ) mengenai sengketa empat wilayah perbatasan dengan Thailand, demikian keterangan Bangkok Post pada Minggu.
"Kamboja semata-mata ingin keadilan, kejujuran juga kejelasan pada penentuan batas kemudian demarkasi perbatasan dengan negara tetangga, sehingga generasi mendatang tak akan terus memiliki permasalahan satu sebanding lain," tulis Pertama Menteri Kamboja Hun Manet di akun Facebooknya.
Pemimpin Kamboja itu menyatakan bahwa wilayah yang tersebut dimaksud mencakup Tamone Thom, Tamone Touch, Ta Krabey dan juga Mom Bei.
Menurut Kamboja Tamone Thom, Tamone Touch kemudian Ta Krabey berada dalam wilayahnya di tempat provinsi Oddar Meachey, lalu Mom Bei pada provinsi Preah Vihear.
Sementara Thailand, yang dimaksud menyebutnya wilayah itu Ta Muen Thom, Ta Muen Touch, Ta Kwai, serta Emerald Triangle yang mana menjadi lokasi baku tembak militer kedua negara pada 28 Mei, bersikeras wilayah itu berada di tempat distrik Phanom Don Rak, provinsi Surin kemudian distrik Nam Yuen, provinsi Ubon Ratchathani.
Emerald Triangle merupakan perbatasan tiga negara yaitu Thailand, Kamboja kemudian Laos.
Menurut media channelnewsasia (cna), Hun Manet mengantisipasi Thailand untuk terlibat dan juga menyelesaikan perselisihan yang disebutkan ke ICJ.
Namun pemerintah Thailand mengungkapkan bahwa negaranya bukan mengakui yurisdiksi ICJ di menangani sengketa dengan negara tetangga merek Kambodia.
Langkah terbaru ini diambil ketika Thailand dan juga Kamboja memasuki hari kedua pertemuan Komisi Perbatasan Bersama (JBC) pada Phnom Penh untuk mencoba mencapai kesepakatan menghadapi wilayah yang dimaksud disengketakan.
Kementerian Luar Negeri Thailand menyatakan pada Hari Sabtu bahwa rapat JBC akan berlanjut hingga Mingguan dan juga suasana pembicaraan berlangsung baik, menurut Reuters.
"Thailand dengan tulus berharap bahwa pertemuan ini akan memberikan kontribusi lebih tinggi lanjut untuk meredakan ketegangan, membuka jalan bagi solusi berkelanjutan pada masa mendatang," kata juru bicara kementerian Nikorndej Balankura di konferensi pers di dalam Bangkok.
Lam Chea, Menteri yang digunakan bertanggung jawab berhadapan dengan Sekretariat Negara Urusan Perbatasan Kamboja, juga menyatakan setelahnya hari pertama berakhir pada Sabtu: "Pertemuan berjalan lancar", menurut Khmer Times.
Rekan sejawatnya dari Thailand adalah Prasas Prasasvinitchai, penasihat Kementerian Luar Negeri Thailand juga mantan duta besar untuk Kamboja.
Hun Manet mengungkapkan pada hari terakhir pekan bahwa wilayah yang digunakan disengketakan tidaklah akan dimasukkan pada pembicaraan JBC.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk Kecerdasan Buatan pada situs web ini tanpa izin tercatat dari Kantor Berita ANTARA.