
Ligapedia.news Kolombo – Perekonomian Sri Lanka mencatatkan pemulihan yang dimaksud luar biasa dengan pertumbuhan mencapai 5 persen pada 2024, melampaui ekspektasi peningkatan sebesar 4,4 persen, ungkap Bank Planet pada Rabu (23/4) di Pembaruan Pembangunan Sri Lanka (Sri Lanka Development Update) dua tahunan lembaga tersebut.
Bank Bumi menyampaikan bahwa perkembangan ini didorong oleh kinerja yang digunakan kuat di bidang lapangan usaha serta jasa, teristimewa proses pembuatan dan juga layanan terkait pariwisata.
Pertumbuhan pada 2025 diperkirakan akan tercatat sekitar 3,5 persen yang digunakan mencerminkan dampak berkepanjangan dari krisis serta hambatan struktural terhadap pertumbuhan, dalam sedang tekanan global juga ketidakpastian kebijakan perdagangan yang tersebut belum pernah terjadi sebelumnya, tutur Bank Dunia. Lembaga itu juga memperkirakan pertumbuhan Sri Lanka akan mencapai sekitar 3,1 persen pada 2026.
Bank Global memaparkan meskipun perekonomian negara itu sedang pulih, sejumlah warga Sri Lanka masih kesulitan mengingat pendapatan rumah tangga, ketenagakerjaan, kemudian kesejahteraan secara keseluruhan masih berjauhan dalam bawah tingkat sebelum krisis, kemudian tingkat kemiskinan masih tercatat sangat tinggi yaitu 24,5 persen pada 2024.
David Sislen, direktur divisi Bank Bumi untuk Maladewa, Nepal, serta Sri Lanka, menuturkan bahwa untuk memverifikasi pemulihan ini dirasakan bagi semua orang, khususnya bagi merek yang digunakan terdampak paling parah, Sri Lanka dapat berfokus pada berbagai kebijakan yang menciptakan lapangan kerja juga mengupayakan penduduk miskin.
Ke depannya, Bank Planet menekankan perlunya keberlanjutan reformasi kebijakan untuk menjaga stabilitas makro-fiskal lalu keuangan, menggenjot daya saing, meningkatkan produktivitas, serta memperluas kesempatan ketenagakerjaan.