teknologi

BMKG: Kemungkinan Gelombang Tinggi 2,5 Unit dalam Perairan Sabang hingga Laut Arafuru

Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, kemudian Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan keras dini gelombang tinggi yang mana berpotensi terjadi dalam beberapa wilayah perairan Indonesia pada 11-12 September 2024.

Prakirawan BMKG Capriati Ariska mengungkapkan pola angin dalam wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat daya – barat dengan kecepatan angin berkisar 6 – 25 knot, sedangkan pada wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur – tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8 – 25 knot.

“Kecepatan angin tertinggi terpantau di tempat perairan Bitung – Kepulauan Sitaro, perairan Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara, perairan utara Halmahera, Samudra Pasifik Utara Halmahera – Papua Barat, serta Laut Arafuru bagian timur,” kata Capriati melalui arahan tertulis, Rabu, 11 September 2024.  

Kondisi tersebut, kata Capriati, menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 – 2,5 meter berpeluang terjadi dalam perairan utara Pulau Sabang, perairan barat Aceh – Kepulauan Mentawai , perairan Pulau Enggano – Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Laut Natuna Utara, Selat Sunda bagian barat kemudian selatan, perairan selatan Jawa – Pulau Sumba, Selat Bali – Lombok – Alas – Sape bagian selatan, Laut Sawu, Selat Sumba bagian barat, Samudra Hindia Selatan Jawa – Pulau Sumba, lalu Selat Makassar bagian selatan.

Gelombang sama berpotensi terjadi dalam perairan Bitung – Kepulauan Sitaro, perairan Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, Samudra Pasifik Utara Halmahera – Papua Barat, Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata – Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai – Kepulauan Aru, Laut Arafuru. “Potensi gelombang tinggi dalam beberapa wilayah yang dimaksud dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran,” ucapnya.

Untuk itu, kata Capriati, BMKG mengimbau publik untuk setiap saat waspada, khususnya bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan untuk menghindari kecepatan angin lebih lanjut dari 15 knot serta tinggi gelombang di area berhadapan dengan 1,25 meter.

Selain itu, kapal tongkang diimbau untuk menghindari kecepatan angin lebih banyak dari 16 knot dan juga tinggi gelombang di tempat berhadapan dengan 1,5 meter dan juga kapal ferry agar menghindari kecepatan angin lebih tinggi dari 21 knot kemudian tinggi gelombang di dalam menghadapi 2,5 meter.

Sedangkan untuk kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar, Capriati mengimbau menghindari kecepatan angin lebih besar dari 27 knot kemudian tinggi gelombang dalam melawan 4,0 meter. “Dimohon terhadap rakyat yang mana tinggal lalu beraktivitas dalam pesisir sekitar area yang dimaksud berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap memperlihatkan terus-menerus waspada,” ujarnya.

Pilihan Editor: Diklaim Chipset dengan CPU Tercepat, Berikut Keunggulan A18 kemudian A18 Pro Seri iPhone 16

Related Articles