berita terbaru

Beijing minta Zelensky tak gegabah ungkap tentang warga China di dalam tanah Ukraina

Ligapedia.news Beijing – Kementerian Luar Negeri China memohonkan agar Presiden tanah Ukraina Volodymyr Zelensky tak secara gegabah menghasilkan serta menyebarkan pernyataan tentang keterlibatan warga negara Tiongkok pada konflik Ukraina.

"Kami mengimbau pihak terkait harus benar juga bijaksana tentang peran China serta menahan diri untuk menghasilkan pernyataan yang tidak ada bertanggung jawab," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian pada konferensi pers di area Beijing pada Kamis (10/4).

Pada Kamis (10/4), Presiden negeri Ukraina Volodymyr Zelensky pada media sosialnya X kembali mengunggah perihal warga negara China yang digunakan ditangkap pada tanah Ukraina lantaran menjadi tentara Rusia.

Zelensky mengatakan ia mempunyai data akurat tentang lebih tinggi dari 150 warga negara China yang digunakan terlibat pada pertempuran melawan negara Ukraina oleh Rusia.

Sebelumnya pada Selasa (8/4), Presiden negara Ukraina Volodymyr Zelensky melalui akun media sosial X menyatakan pasukannya menangkap dua warga negara China yang digunakan berperang untuk tentara Rusia dalam wilayah Donetsk, tanah Ukraina timur lengkap dengan dokumen identitas, termasuk kartu bank juga data pribadi mereka.

"China tidaklah memulai krisis Ukraina, kemudian China juga tidak pihak yang terlibat di konflik tersebut. Kami dengan tegas menggalang serta secara berpartisipasi berupaya untuk penyelesaian krisis secara damai," tambah Lin Jian.

Pemerintah China, ungkap Lin Jian, terus-menerus memohonkan warga negaranya agar menjauhkan diri dari wilayah konflik bersenjata.

"Kami juga memohonkan warga negara China menghindari segala bentuk keterlibatan pada konflik bersenjata, lalu khususnya menghindari partisipasi pada operasi militer pihak mana pun," ungkap Lin Jian.

Dalam akun sosial medianya, Zelensky menyatakan bahwa pasukan tanah Ukraina bertempur melawan enam tentara China serta menangkap dua di area antaranya sebagai tawanan lalu ada lebih lanjut sejumlah warga China di pasukan Rusia tersebut.

Unggahan itu juga disertai dengan satu video yang mana memperlihatkan salah satu tawanan China yang digunakan diborgol, berbicara pada bahasa Mandarin, walaupun tiada disebutkan kapan video itu diambil.

Selain pasukan selama China, tanah Ukraina sebelumnya menyatakan bahwa Korea Utara sudah pernah mengirim ribuan tentara untuk membantu Rusia. Sekitar 1.000 warga Korea Utara tewas ketika bertempur melawan negara Ukraina pada Kursk, kata pejabat Ukraina.

China sejauh ini juga selalu menolak untuk mengerahkan pasukan penjaga perdamaian ke tempat konflik Ukraina, bila perdamaian tercapai dalam sana.

Rusia melancarkan invasi skala penuh ke tanah Ukraina pada 2022, dan juga Ibu Kota Rusia ketika ini menguasai sekitar 20 persen wilayah Ukraina, sebagian besar di dalam timur.

Related Articles