
https://ligapedianews.com/ DKI Jakarta – Baru-baru ini pecinta basket di dalam seluruh dunia, khususnya NBA dikejutkan dengan kesepakatan trade antara Luka Doncic serta Anthony Davis. Doncic yang tersebut sebelumnya merupakan bintang pada Dallas Mavericks ditukar dengan pemain kawakan LA Lakers, Anthony Davis pada trade kali ini.
Dengan begitu, Luka Doncic akan bermain dengan Lakers dan juga Davis akan bermain dengan Dallas Mavericks di lanjutan NBA musim ini. Namun, apa sesungguhnya kebijakan trade pemain pada NBA ini?
Dilansir dari situs resmi NBA, istilah "trade" mengacu pada pertukaran pemain antara dua regu atau lebih banyak yang mana bertujuan untuk menguatkan komposisi regu masing-masing. Proses trade ini sangat lebih lanjut kompleks dari yang banyak orang bayangkan, sebab tidak ada cuma melibatkan performa pemain di tempat lapangan, tetapi juga berbagai aspek keuangan, hukum, juga medis lainnya.
Berikut adalah langkah-langkah utama pada proses trade pada NBA:
1. Perhitungan salary cap
Sebagian besar regu tidaklah bisa jadi sembarangan menukar pemain oleh sebab itu adanya aturan salary cap (pembatasan gaji) yang tersebut telah terjadi disepakati di perjanjian sama-sama (Collective Bargaining Agreement/CBA).
Setiap regu harus menegaskan bahwa trade yang mana diadakan sesuai dengan aturan salary cap, termasuk mempertimbangkan dampaknya terhadap pajak barang mewah (luxury tax).
Selain itu, faktor seperti trade bonus yang mana terkandung di kontrak pemain juga harus menjadi aspek yang mana diperhitungkan.
2. Pertukaran informasi medis
Setiap kelompok wajib mengungkapkan informasi medis yang dimiliki terkait pemain yang mana terlibat pada trade. Data ini mencakup hasil pemeriksaan kebugaran seperti MRI, X-ray, dan juga EKG yang mana dapat memengaruhi kelangsungan karier pemain dalam lapangan.
3. Pertukaran informasi asuransi
Selain informasi medis, regu juga harus berbagi informasi tentang kebijakan asuransi yang mencakup pendapatan pemain yang tersebut dipertukarkan. Tim yang tersebut menerima pemain harus memutuskan apakah mereka ingin mengambil alih ketentuan tersebut, dan juga menentukan pembagian pembayaran premi jikalau trade diadakan di dalam pertengahan musim.
4. Keputusan tentang bonus pemain
Dalam trade yang terjadi pada berada dalam musim, kelompok harus menyepakati bagaimana pembayaran bonus insentif pemain akan dibagi. Jika seseorang pemain memenuhi persyaratan untuk mendapatkan bonus berdasarkan performanya sepanjang musim, kelompok baru yang tersebut menerimanya kemungkinan besar tiada ingin membayar seluruh bonus yang disebutkan apabila sebagian besar pencapaiannya terjadi ketika bermain untuk regu lama.
5. Klausul no-trade juga reduksi bonus trade
Beberapa pemain miliki klausul no-trade pada kontraknya, yang dimaksud memberikan merek hak untuk menolak trade. Dalam beberapa kasus, trade mungkin saja tidak ada dapat dijalankan kecuali pemain setuju untuk menurunkan bonus trade yang dimaksud seharusnya mereka terima. Namun, aturan NBA melarang kelompok menawarkan insentif tambahan terhadap pemain untuk menyetujui trade.
6. Pertimbangan draft
Jika hak menghadapi draft pick dimasukkan pada kesepakatan trade, pasukan harus menentukan secara spesifik pick mana yang mana akan dipertukarkan. Terkadang, ada pemeliharaan terhadap pick bernilai tinggi atau aturan kompleks yang tersebut menghubungkan trade dengan draft picks lainnya.
7. Sign-and-Trade serta Extend-and-Trade
Dalam beberapa kasus, kelompok yang memiliki hak menghadapi pemain dapat melakukan penandatanganan kontrak baru dengan pemain yang disebutkan lalu segera menukarkannya ke kelompok lain.
Metode ini dikenal sebagai sign-and-trade, yang digunakan memungkinkan pemain mendapatkan kontrak lebih lanjut besar daripada apabila mereka itu mengesahkan kontrak secara langsung dengan pasukan baru.
Contoh terkenal dari extend-and-trade adalah trade Kevin Garnett, di area mana ia menambah masa berlaku kontraknya dengan Minnesota Timberwolves sebelum ditukarkan ke Boston Celtics.
8. Proses trade call
Setelah semua kesepakatan disetujui, pasukan mengirimkan rincian trade untuk NBA di bentuk email. Kemudian, perwakilan masing-masing pasukan lalu pengacara liga berpartisipasi pada konferensi telepon yang tersebut direkam untuk mengkonfirmasi semua ketentuan trade.
9. Pelaporan serta tes medis
Setiap pemain yang mana terlibat di trade harus melaporkan diri ke regu barunya dan juga menjalani pemeriksaan medis sebelum trade dianggap resmi.
Sampai semua pemeriksaan selesai, pemain yang dimaksud baru ditukar tak dapat bermain untuk regu barunya. Misalnya, di trade Kevin Garnett ke Boston Celtics, kesepakatan diberitahukan pada 31 Juli tetapi baru resmi disahkan pada 7 Agustus setelahnya semua aturan terpenuhi.
Manfaat juga pembatasan Sign-and-Trade
Sign-and-trade memberikan faedah bagi semua pihak yang terlibat. Pemain mendapatkan kontrak dengan nilai lebih banyak tinggi serta durasi lebih lanjut lama, pasukan lama mendapatkan aset sebagai kompensasi, lalu kelompok baru dapat merekrut pemain meskipun sudah ada melintasi batas salary cap. Namun, ada beberapa batasan, seperti:
- Pemain harus melakukan penandatanganan kontrak dengan pasukan lama sebelum dilepas.
- Tim penerima bukan boleh melebihi batasan "apron" setelahnya trade.
- Pemain harus menerima kontrak minimal tiga tahun.
- Jika trade dibatalkan, kontrak pemain juga dibatalkan.
Contoh persoalan hukum pembatalan trade adalah ketika Shareef Abdur-Rahim gagal lolos pemeriksaan medis dalam sign-and-trade antara Portland Trail Blazers dan juga New Jersey Nets, sehingga ia tetap saja menjadi free agent juga akhirnya bergabung dengan Sacramento Kings.
Trade di dalam NBA tidak belaka sekadar pertukaran pemain, tetapi melibatkan berbagai aspek teknis yang kompleks. Setiap kegiatan harus mempertimbangkan aturan salary cap, kondisi medis, pertimbangan finansial, juga legalitas kesepakatan.
Oleh oleh sebab itu itu, sebelum trade benar-benar terjadi, kelompok melakukan evaluasi mendalam untuk melakukan konfirmasi kesepakatan yang disebutkan menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat.